Physical Address
admin@arphamandiri.com
Kecanduan atau addiction merupakan penyakit otak kronis yang lebih berpengaruh pada neurologi otak dari pada manifestasi masalah luar baik dari masalah perilaku dan pilihan yang buruk, hal ini merupakan pendapat dari sekelompok profesional pengobatan kecanduan.
Sebuah penelitan yang di lakukan American Society of Addiction Medicine (ASAM) merilis Definisi Ketergantungan yang baru, yang untuk pertama kalinya memperluas kecanduan dan memasukkannya sebagai perilaku selain penyalahgunaan zat yang bermasalah.
Kelompok peneliti bekerja selama empat tahun untuk sampai pada definisi baru mengenai kecanduan dan menyimpulkan bahwa kecanduanmerupakan masalah tentang neurologi yang mendasari otak seseorang dan bukan tentang perilaku luar dari seseorang.
Dalam artikel ini Saya akan Membahas Dampak Kecanduan (addiction) Dianggap sebagai Penyakit Otak Kronis. mari kita bahas.
Kecanduan dapat memengaruhi sistem otak seperti penghargaan, motivasi, memori, dan sirkuit terkait otak, motivasi dirinya berubah sehingga perilaku adiktif orang tersebut menggantikan perilaku perawatan diri yang sehat.
Sistem penghargaan otak juga akan berubah menjadi sedemikian rupa sehingga memori penghargaan baik itu makanan, seks, atau obat-obatan dapat memicu respons biologis dan perilaku terlibat dalam perilaku, terlepas dari konsekuensi negatifnya, dan terkadang kamu tidak lagi menemukan kesenangan dalam aktivitas tersebut.
Baca Juga : Perbedaan Antara Halusinasi Dan Delusi
Kecanduan juga mempengaruhi korteks frontal otak seseorang dengan sedemikian rupa untuk mengubah kontrol impuls dan penilaiannya. Hal ini menghasilkan seorang pecandu kembali ke perilaku kecanduan mereka untuk “merasa normal.”
Karena pada area otak ini terus berkembang hingga usia dewasa, para ahli percaya bahwa inilah alasan mengapa zat terkait dapat berpengaruh pada perkembangan kecanduan di kemudian hari.
Korteks frontal akan terlibat dalam menghambat impulsivitas dan menunda kepuasan pada seseorang.
Kecanduan seseorang dapat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut ini:
Kondisi ini juga biasanya hadir dalam kecanduan diantaranya sebagai berikut:
Manifestasi dari perilaku kecanduan karena gangguan kontrol, dapat mencakup hal-hal sebagai berikut :
Perubahan kognitif dalam kecanduan bisa mencakup hal berikut ini :
Untuk kamu yang sedang kecanduan Perubahan emosional mencakup :
Diagnosis kecanduan hanya berfokus pada manifestasi lahiriah dari perilaku seseorang, yang dapat diamati dan dikonfirmasi dengan kuesioner standar. Definisi baru kecanduan saat ini malah berfokus pada apa yang terjadi di dalam diri seseorang dan di otaknya.
Para ahli berharap bahwa definisi baru mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang proses penyakit, yang mereka katakan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual dalam manifestasinya.
Kecanduan dapat memanifestasikan dirinya dalam banyak perilaku di luar penyalahgunaan zat.
Orang dengan kecanduan telah mencari dan menerima pengobatan untuk zat atau perilaku. Hal ini mengakibatkan orang tersebut mengganti satu kecanduan dengan kecanduan lainnya yang disebut sebagai “pengejaran hadiah patologis” karena penyebab yang mendasarinya tidak diobati.
Para ahli menyarankan bahwa perawatan kecanduan harus fokus pada semua zat dan perilaku aktif dan potensial yang bisa membuat ketagihan. kecanduan adalah penyakit otak kronis yang utama tidak membebaskan pecandu untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka.
Sama seperti penyakit jantung atau diabetes harus mengambil tanggung jawab pribadi untuk mengelola penyakit mereka, jika seseorang memiliki kecanduan, dirinya juga harus mengambil langkah yang diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan kambuh.
Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu.