Physical Address
admin@arphamandiri.com
taukan kamu kalau Membangun sebuah brand bisnis yang solid, ternyata tidak melulu soal promosi dan marketing strategy saja.
Tapi, juga bagaimana bisnis tersebut bisa benar-benar mengenal target pelanggan/costemer secara spesifik dengan menciptakan buyer pesona yang tepat untuk bisnis.
oleh karena itu untuk bisnis bisa berkembang kamu membutuhkan buyer persona?, Apa itu? Dan mengapa istilah ini penting dalam implementasi strategi bisnis masa kini?
Nah, bagi kamu yang ingin tahu mengenai buyer persona, artikel blog ini akan menjelaskan, berbagai macam model buyer persona dan bagaimana cara mengaplikasikannya pada bisnis kamu.
Buyer persona merupakan representasi dari tipikal target pelanggan sebuah bisnis yang sudah didapatkan dari hasil riset mendalam. Idealnya, kamu hanya perlu membuat profil pelanggan yang seolah-olah mereka adalah nyata.
semua dimulai dengan pengumpulan data dari demografis, tingkah laku, kepribadian, hingga bagaimana cara mereka dalam mengambil keputusan saat membeli sebuah produk.
langkah ini akan sangat membantu, terlebih di saat kamu ingin menyampaikan value bisnis kepada pelanggan. Selain itu, proses implementasi strategi bisnis lainnya pun bisa berjalan lebih mudah.
Mulai dari pemasaran, pembuatan konten, pengembangan produk dan sebagainya. Dengan begitu, prospek bisnis kamu bisa jauh lebih terjamin, karena kamu bisa benar-benar tahu apa yang pasar kamu butuhkan.
Berikut ini beberapa informasi yang dibutuhkan untuk membuat buyer persona (customer persona):
Elemen-elemen yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian besar dari data-data yang dibutuhkan untuk menentukan buyer persona.
Bila kamu mempunyai elemen tambahan, tentu akan lebih baik. Bisa juga dengan melakukan interview langsung kepada beberapa calon target konsumen guna memperoleh informasi yang lebih spesifik.
Baca Juga :
Menciptakan buyer persona pada bisnis sangatlah membantu kamu untuk bisa memahami pelanggan atau calon pelanggan dengan lebih baik.
Sehingga, kamu bisa memastikan bahwa value yang terdapat pada bisnis bisa benar-benar memberikan manfaat.
Memang, nyatanya kamu tidak akan bisa mengenal setiap pelanggan atau calon pelanggan secara individu. Tapi, setidaknya kamu bisa membuat persona untuk mewakili setiap segmen umum dari target market yang kamu tuju.
Selain itu, menentukan buyer persona juga bisa menjadi langkah strategis kamu dalam menentukan target pasar yang lebih eksplisit.
inilah manfaat untuk bisnis:
Sebelumnya sudah kita bahas bahwa membuat buyer persona perlu dilakukan riset yang mengarah kepada karakter pelanggan kamu.
Sehingga nantinya riset tersebut bisa dijadikan insight dalam menjalankan strategi bisnis lainnya. mari kita bahas langsung langkah-langkahnya.
yang perlu kamu terapkan adalah mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai target pasar kamu.
dari Mulai dari usia, tempat tinggal, pendapatan, perilaku saat berbelanja, cara mengambil keputusan, dan kenali minat dan aktivitas apa saja yang disukai.
ada beberapa cara untuk mendapatkannya, salah satunya dengan memanfaatkan beberapa tools seperti Google Analytics (bila memiliki website). Kemudian, gunakan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga tools social media analytics lainnya seperti Hootsuite, Social Report, Buffer Analyze dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, khusus kamu yang belum memiliki basis pelanggan, kamu bisa melakukan riset persona melalui target market kompetitor.
kamu bisa cari tahu info-info mengenai apakah market dari kompetitor memiliki kelompok sasaran yang sama dengan kamu, dan bagaimana mereka bisa melakukan pendekatan kepada pelanggan, upaya apa saja yang kompetitor lakukan untuk bersaing, dan sebagainya.
Di tahap ini, cobalah untuk menjawab pertanyaan seperti : “Apa masalah yang sedang ingin diselesaikan oleh pelanggan potensial kamu? Dan hambatan apa yang mereka hadapi saat mencapai tujuan mereka?”.
Beberapa cara untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah dengan memantaunya secara langsung melalui tools yang disebutkan pada poin sebelumnya.
Bisa juga dengan metode ekstensif lain seperti dengan melakukan survey bisa melalui e-mail, wawancara, bahkan Focus Group Discussion (FGD) untuk memperoleh informasi yang spesifik..
Baca Juga :
setelah kamu mengenali pain points konsumen sebelumnya. Yakni saat kamu tahu apa saja masalah yang dihadapi konsumen, selanjutnya kamu mencari tahu goals apa yang ingin mereka capai.
Mungkin bisa saja goals masing-masing pelanggan tidak selalu bersifat professional, alias dapat bersifat pribadi. Dan tidak keseluruhannya berkaitan dengan fitur-fitur bisnis kamu.
Tapi, hal ini tetap berperan penting untuk setidaknya kamu bisa melakukan strategi pendekatan yang lebih mumpuni di saat menjalankan strategi marketing.
Dengan terciptanya buyer persona, kamu juga bisa memanfaatkannya sebagai bahan dasar dalam pengembangan produk atau layanan dari bisnis kamu.
Singkatnya, kamu bisa melihat bahwa diluar dari produk yang ada saat ini, masih banyak prospek bisnis lainnya yang bisa kamu tawarkan untuk memenuhi goals pelanggan. Bisnis Online
Langkah ini adalah waktunya Anda mengkategorikan setiap persona yang kamu dapatkan dari setiap proses yang sudah dilalui.
Menurut Bryan Eisenberg, seorang penulis asal New York dalam bukunya yang berjudul Buyer Legends– mengungkapkan bahwa buyer persona itu memiliki 4 model yang berbeda, yaitu:
Di luar dari 4 model buyer persona milik Bryan Eisenberg, sebenarnya kamu pun bisa dengan bebas menciptakan persona sendiri sesuai yang diinginkan.
Selagi kamu sudah mendokumentasikan masing-masing persona dengan format yang jelas.
Setelah mengumpulkan setiap data persona, cobalah untuk selalu memposisikan diri kamu sebagai konsumen setiap membuat keputusan atau merancang strategi bisnis baru.
Pantau dan evaluasi secara berkala, hingga kamu telah berhasil menjalin hubungan kuat dengan pelanggan, maupun menciptakan brand bisnis yang terpercaya.
Setiap manusia memiliki sifat positif dan negatif. Begitupun pada proses pembuatan buyer persona pada bisnis.
Artinya, persona negatif merupakan kebalikan dari sisi persona positif. Yang mana persona negatif tidak akan menjadi target market kamu. Dengan mengesampingkan orang-orang yang tidak ditargetkan, secara langsung hal ini menjadikan buyer persona kamu menjadi lebih spesifik.
Misalnya, kamu menjual produk kecantikan khusus kelas menengah ke atas dengan pendapatan di atas 5 juta Rupiah.
Maka, persona negatif di sini mengartikan bahwa kamu tidak akan pernah menjadikan konsumen dengan penghasilan di bawah 5 juta Rupiah sebagai target utama kamu.
Bagaimana Cara Menggunakan Buyer Persona pada Marketing?
Sudah sangat jelas, bila terciptanya buyer persona akan sangat membantu bisnis dalam melakukan pendekatan yang lebih kuat dengan pelanggan atau calon pelanggan kamu.
Terutama pada implementasi marketing untuk membantu menciptakan strategi ideal.
Beda halnya dengan pebisnis online, yang kemungkinan besar membutuhkan fasilitas tingkat lanjut untuk mendukung bisnisnya sukses.
Intinya, biasakanlah untuk memposisikan diri kamu sebagai pelanggan. Pahami apa yang benar-benar mereka butuhkan dan harapkan dari eksistensi bisnis kamu.
Siap Buat Buyer Persona untuk Bisnismu Sendiri?
Mengenal apa itu buyer persona dan peranannya terhadap bisnis, merupakan langkah jitu untuk membantu bisnis kamu dalam mencapai pasar yang lebih luas. Dengan mengenali masing-masing persona, kamu bisa menyiapkan strategi bisnis lainnya menjadi lebih efektif.
Tidak perlu terpaut dengan model persona yang diciptakan oleh Bryan Eisenberg, kamu bisa menciptakan model persona sendiri yang sekiranya memudahkan dalam menganalisa masing-masing karakter.
Bagaimana? Sudah siap membuat buyer persona sendiri untuk bisnis kamu? semoga artikel ini bisa bermanfaat.