Physical Address
admin@arphamandiri.com
Apa itu Capital Loss? Apakah kamu tahu Hampir semua jenis investasi memiliki resiko tersendiri, baik rendah maupun tinggi. Dan Salah satu risiko yang sering dihadapi para investor merupakan capital loss atau kerugian modal.
Kerugian modal ini menjadi salah satu jenis risiko yang berpengaruh terhadap penurunan nilai investasi. Investasi yang dimaksudkan berupa saham.
Tapi tidak menutup kemungkinan kerugian tersebut juga merupakan kerugian modal yang dapat terjadi di beberapa aset investasi lainnya.
Dalam artikel ini saya akan mebahas Apa itu Capital Loss. mari kita simak.
Ketika kita berinvestasi saham, ada dua sumber keuntungan yang bisa kamu dapatkan. dan Kedua sumber tersebut merupakan capital gain dan dividen…
Tapi apakah investasi selalu mendatangkan keuntungan? Belum tentu. Ada kalanya investor mengalami kerugian. Salah satu jenis kerugian yang sering dihadapi oleh para investor yaitu capital loss atau kerugian modal.
Dikutip dari laman Investopedia, capital loss merupakan kerugian yang terjadi ketika aset investasi berkurang nilainya. Jadi maksutnya, kamu menjual instrumen investasimu dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya.
Tapi kerugian ini baru terjadi apabila kamu sudah menjual aset investasimu. Jika belum terjual atau baru di prediksi, itu belum bisa disebut sebagai kerugian modal.
Sebagai contoh : kamu membeli saham dengan harga Rp10 juta. satu tahun kemudian, kamu menjual semua saham tersebut karena nilai sahamnya terus menurun. Pada Saat itu, kamu berhasil menjual saham itu dengan harga Rp8 juta.
karena itu Dapat dikatakan bahwa kamu mengalami kerugian modal sebesar Rp2 juta. Terus instrumen investasi apa saja yang berpotensi mengalami kerugian modal?
Pada dasarnya, hampir semua aset investasi bisa mengalami kerugian ini. Beberapa di antaranya saham, reksa dana, properti, dan obligasi. tapi secara umum capital loss sering terjadi pada investasi saham
Walau terkesan buruk, sebenarnya capital loss adalah kejadian yang sering dialami para investor. Jadi, Anda tidak perlu putus asa jika suatu waktu mengalami hal ini.
Baca Juga :
Ada dua jenis Capital loss yaitu jangka panjang dan jangka pendek.
Dilihat Secara garis besar, pada umumnya hampir semua instrumen investasi berpotensi mengalami keduanya. Akan tetapi, dua jenis ini memiliki perbedaan dari segi durasi kerugian.
Jadi semua risiko Capital Loss tergantung pada waktu kamu menjual aset instrumen investasi tersebut.. berikut Berikut penjelasan selengkapnya tentang jenis kerugian modal.
Sesuai namanya kerugian yang terjadi dalam durasi yang panjang. Durasi ini dihitung dari waktu kamu membeli aset investasi hingga menjualnya. Menurut Angel Broking, pada umumnya kerugian ini terjadi setelah berinvestasi lebih dari setahun.
Sebagai contoh, kamu mempunyai investasi properti seharga Rp950 juta. Dan dua tahun kemudian, kamu terpaksa menjualnya dengan harga yang lebih rendah dari pada harga beli di awal.
Saat itulah kamu mendapat kerugian modal jangka panjang.
Capital loss jangka pendek merupakan kerugian yang terjadi dalam durasi yang singkat. Pada umumnya durasi kurang dari satu tahun. Bahkan, bisa juga kerugian ini bisa juga dialami dalam hitungan hari.
Sebagai contoh, Saat kamu memiliki investasi saham senilai Rp13 juta. dua bulan kemudian, kamu memutuskan untuk menjual saham tersebut karena nilainya terus anjlok turun.
Jadi kondisi ini yang dimaksud kamu terpaksa mengalami capital loss jangka pendek.
Pad umumbya Seorang investor bisa saja mengalami kerugian karena nilai investasinya mengalami penurunan. Kerugian ini dipicu oleh harga jual aset investasi yang lebih rendah dari harga pembelian awal.
Kamu tidak usah takut, meskipun terlihat kurang menguntungkan, ternyata risiko investasi atau capital loss masih bisa kamu hindari atau minimalisir. Semua ini dapat kamu lakukan untuk mengurangi jumlah kerugian agar tidak terlalu besar.
Berikut ini tips mencegah atau meminimalisir capital loss yang bisa kamu lakukan:
Ada banyak sekali ragam jenis investasi yang bisa kamu pilih. Tapi ada beberapa hal yang harus tetap diperhatikan dengan baik sebelum memutuskan berinvestasi. Yaitu kamu harus selektif dalam memilih jenis investasi.
Dari Jenis investasi properti hingga surat berharga merupakan jenis investasi yang berisiko tinggi, termasuk investasi saham. Investasi saham sendiri, jenis investasi yang menjanjikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula. Karena itu lah, investasi saham lebih dikenal dengan investasi high risk high return.
Jadi Sebelum memutuskan berinvestasi, sebaiknya kamu mencari tahu tentang berbagai jenis investasi dan mempelajarinya dengan baik. Perhatikan juga tren perkembangan dari jenis investasi yang kamu minati.
Tapi Jika kamu tertarik untuk melakukan investasi saham, maka lebih baik jika kamu menyelidiki kondisi perusahaan yang dituju. Pastikan laju pertumbuhan dan perkembangan perusahaan terus menunjukkan tren baik.
Banyak beredarnya isu terkait investasi yang sangat menggiurkan tentunya siapa saja akan tertarik untuk melakukan investasi. Tapi jika kita tidak mengali informasi detail justru akan memperbesar kemungkinan risiko capital loss.
Karena untuk Berinvestasi berkaitan dengan modal yang tidak sedikit. karena itu lah sangat penting betindak secara hati-hati dan rasional ketika hendak berinvestasi.
Ketahui segala informasi terkait investasi yang kamu minati. Selain agar terhindar dari upaya penipuan, kamu juga dapat meminimalisir kerugian dari capital loss
Batas stop loss merupakan batas kerugian yang bisa kamu tolerir sendiri. karena itu Penentuan batas stop loss menjadi hal yang paling penting dalam berinvestasi. karena potensi kerugian dalam investasi akan selalu ada, terlebih lagi investasi di pasar modal.
Sebagai Contoh, kamu menentukan batas stop loss masksimal 20 %. Itu berarti, jika persentase kerugian sebesar 20 persen, maka nilai tersebut merupakan nilai yang dapat kamu tolerir, sehingga kamu bisa langsung menjual aset tersebut guna menghindari kerugian yang lebih besar.
Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kamu.
Sumber;