Physical Address
admin@arphamandiri.com
Salah satu alasan kenapa banyak orang berinvestasi pada saham adalah karena mengharapkan return berupa pengembalian laba penghasilan, dan dalam dunia saham retrun atau pengembalian dana ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden, terus Apa itu Dividen? dan kenapa penting
jika dilihat lagi dividen merupakan hak atau jatah dari perusahaan yang mendapatkan keuntungan kepada pihak yang menjadi investor atau pemegang saham. Dalam membeli saham pada sebuah perusahaan, tentunya yang diharapkan investor saham perusahaan tersebut memperoleh keuntungan atau laba yang besar.
Ketika perusahaan yang berhasil mendapatkan laba yang besar, maka perusahaan tersebut akan membagikan laba kepada para investor atau pemegang saham ke dalam sebuah bentuk dividen.
Karena itu dalam artikel kali ini saya akan membahas Apa itu Dividen – dari Pengertian, Jenis-Jenis, dan Prosedur Pembayaran, mari kita simak.
Dikutip dari Laman idx.co.id, dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.
Dan Dividen akan diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Akan tetapi, dalam pembagiannya ada persyaratan yang harus dipenuhi. Investor yang ingin mendapatkan dividen harus memegang saham dalam kurun waktu tertentu sehingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Umumnya pembagian dividen dilakukan setiap satu tahun sekali. Meskipun terkesan memiliki ketetapan tapi kenyataannya tetap ada risiko dividen tidak dibagikan.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya karena kondisi keuangan perusahaan yang kurang baik atau mengalami kerugian. Jika itu terjadi laba bersih yang didapatkan perusahaan pada tahun tersebut akan menjadi laba ditahan hingga kondisi membaik
Baca Juga :
Mayoritas pembagian dividen dilakukan dengan jangka waktu yang tetap, namun terkadang ada juga yang melakukan pembagian dividen khusus atau tambahan di luar waktu pembagian yang ditentukan.
Dividen akan dibagikan kepada pihak yang memiliki saham, tetapi dengan catatan bahwa perusahaan telah menghasilkan keuntungan yang cukup besar dan dewan direksi dari sebuah perusahaan sudah menganggap layak untuk mengumumkan pembagian dividen.
Fungsi dari dividen ini sendiri sebagai imbal balik dari jasa investor dikarenakan telah memasukkan modal pada sebuah produk saham dari sebuah perusahaan. Karena itu yang membuat perusahaan yang memperoleh keuntungan akan memberikan sebagai keuntungan kepada pemilik saham.
Selain itu, dividen juga dianggap sebagai sebuah hak pemegang saham atau common stock untuk memperoleh bagian yang bersumber dari keuntungan sebuah perusahaan. Apabila perusahaan sudah memutuskan bahwa akan dilakukan pembagian keuntungan dalam bentuk dividen, maka seluruh pemilik saham dari perusahaan tersebut akan mendapatkan hak yang sama sesuai jumlah kepemilikan.
Namun, ada alasan yang membuat perusahaan tidak memberikan semua kepada keuntungan kepada pemilik saham. Alasan yang digunakan biasanya untuk kepentingan menambah modal perusahaan. Perusahaan Mungkin tidak melakukan pembagian dividen di karena ada keperluan yang lebih diprioritaskan.
Contohnya, hasil keuntungan perusahaan lebih diutamakan untuk kepentingan ekspansi atau pengembangan bisni, tentu hal ini bisa menjadi alasan sebuah perusahaan tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang sahamnya.
Tetapi, perusahaan biasanya tetap berjanji untuk menerbitkan dividen agar dapat meningkatkan kepercayaan para pemilik saham untuk jangka panjang. Selain itu, janji menerbitkan dividen sangat berpengaruh untuk menarik minat dari para investor baru yang ingin mendapatkan pendapatan tetap.
berikut ini ada 5 jenis dividen yang perlu kamu ketahui, di antaranya:
Cash Dividend, deviden jenis ini pembagian keuntungan yang dibagikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk uang secara tunai. dan Dividen jenis ini sering digunakan oleh berbagai perusahaan dan menjadi favorit bagi para pemegang saham.
Dividen saham atau bisa di sebut stock dividend merupakan pembagian keuntungan yang dibayarkan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk saham. Jenis dividen ini akan membuat jumlah saham yang beredar menjadi semakin banyak.
Jika pembayaran dividen dalam bentuk Dividen saham maka posisi likuiditas suatu perusahaan tidak akan mengalami perubahan. karena pembayaran dividen saham bukan bagian dari arus kas sebuah perusahaan.
Dividen barang atau property dividend merupakan pembagian keuntungan yang dibagikan kepada pemilik atau pemegang saham dalam bentuk barang atau berbentuk aset selain kas. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan pembagian dividen jenis ini.
Selain dalam bentuk barang dan uang tunai, dividen juga dapat diberikan dalam bentuk janji utang atau scrip dividend. Skrip Deviden akan mencantumkan nominal tertentu serta jatuh tempo pembayaran kepada pemegang saham. Penerapan dividen menggunakan jenis ini akan membuat suatu perusahaan memiliki utang, tetapi biasanya dalam jangka pendek.
Jenis dividen yang terakhir ini cukup berbeda dari dividen-dividen sebelumnya karena merupakan kebalikan dari semua jenis dividen di atas. Liquidating dividend ini tidak berasal dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan sehingga pembagian dividen mengacu terhadap pengurangan modal dari suatu perusahaan.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai lima faktor yang dapat memberikan pengaruh kepada kebijakan saham, di antaranya :
Ketika perusahaan akan mendapatkan hutang baru atau melakukan penjualan surat hutang untuk membiayai perusahaan, Diawal harus sudah direncanakan bagaimana caranya untuk membayar kembali hutang tersebut.
Hutang dapat dilakukan pelunasan pada saat jatuh temponya dengan mengganti hutang tersebut dengan utang baru. Selain mengunakan cara itu, Perusahaan biasanya juga melakukan cara alternatif lain seperti perusahaan harus menyediakan dana sendiri yang berasal dari keuntungan untuk melunasi utang tersebut.
Likuiditas perusahaan merupakan sebuah pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen.
Pembagian dividen bagi sebuah perusahaan merupakan uang tunai yang keluar, hal itu menjadikan semakin besar posisi uang tunai dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan, jadi akan semakin besar juga kemampuan sebuah perusahaan dalam melakukan pembayaran untuk pelunasan dividen.
Perusahaan yang sedang bertumbuh dan potensi keuntungannya sangat besar akan membutuhkan modal yang cukup besar untuk membiayai investasinya. karena itulah yang membuat perusahaan akan kurang likuid dikarenakan modal yang berhasil diperoleh lebih banyak di investasikan pada aktiva tetap serta aktiva lancar yang permanen.
Jika Semakin cepat tingkat pertumbuhan sebuah perusahaan, semakin besar juga kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut.
Jadi Semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, maka semakin besar pula keinginan sebuah perusahaan untuk menahan earning nya daripada dibayarkan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Apabila sebuah perusahaan kepemilikan saham relatif tertutup, manajemen umumnya memahami bahwa dividen yang diharapkan oleh para pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat.
Ketika hampir seluruh pemegang saham berada dalam golongan high tax dan lebih suka memperoleh capital gains, hal tersebut dapat membuat sebuah perusahaan mempertahankan dividend payout ratio yang rendah.
Dengan dividend payout ratio yang rendah tentunya dapat diperkirakan perusahaan akan menahan laba untuk kesempatan investasi yang profitable. Untuk perusahaan yang jumlah pemegang sahamnya besar hanya dapat menilai dividen yang diharapkan pemegang saham dalam konteks.pasar.
Pembatasan hukum dapat mempengaruhi pembagian jumlah dividen oleh sebuah perusahaan.
Baca Juga :
Berikut ini adalah beberapa prosedur pembayaran dividen atau tanggal pengumuman dividen yang perlu Akamu perhatikan, di antaranya :
Tanggal pengumuman pembayaran dividen atau disebut declaration date merupakan tanggal yang diumumkan secara resmi oleh sebuah perusahaan publik mengenai bentuk dan jumlah yang dibagikan serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan.
Pengumuman ini biasanya untuk pembagian dividen secara reguler. Tanggal pengumuman tersebut biasanya menyampaikan hal-hal yang dianggap penting seperti tanggal pencatatan, tanggal pembayaran, hingga jumlah dividen tunai setiap lembar.
Tanggal pencatatan atau biasa disebut date of record merupakan waktu perusahaan melakukan pencatatan siapa saja para pemegang sahamnya. Para pemilik saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham dari sebuah perusahaan mendapatkan hak untuk memperoleh dividen.
Itu berarti pemegang saham yang tidak tercatat atau menjual sahamnya sebelum tanggal pencatatan tidak akan mendapatkan hak untuk memperoleh dividen.
Tanggal Cum-Dividen merupakan waktu atau tanggal hari terakhir perdagangan saham untuk para pemegang saham yang ingin memperoleh dividen berupa dividen tunai atau dividen saham dari sebuah emiten atau perusahaan.
Tanggal Ex-Dividend berarti tanggal perdagangan saham dari perusahaan sudah tidak mendapatkan hak lagi untuk memperoleh dividen.
Ini menjadikan apabila investor melakukan pembelian pada tanggal ini atau setelahnya, maka investor tersebut sudah tidak bisa memasukan namanya ke dalam daftar pembagian dividen dari sebuah perusahaan.
Tanggal pembayaran atau payment date merupakan waktu untuk melakukan pembayaran oleh sebuah perusahaan kepada para pemegang saham yang telah mendapatkan hak untuk menerima dividen.
Dengan demikian, pada tanggal pembayaran ini para pemegang saham sudah dapat mengambil dividen yang dibagikan sesuai dengan jenis dividen yang sudah ditentukan oleh emiten, baik itu dividen tunai atau dividen saham.
Dividend Payout Ratio Merupakan rasio berapa banyak laba perusahaan yang dapat dibagikan menjadi dividen kepada pemegang saham. Contoh perhitungannya sebagai berikut.
Laba bersih PT. CBAA Rp1.000.000.000,00.
CBAA memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp500.000.000,00 kepada pemegang saham.
DPR = Rp500.000.000,00 / Rp1.000.000.000,00 * 100% = 50%.
Jadi, Dividend Payout Ratio (DPR) dari PT. CBAA adalah 50%.
Angka dari jenis perhitungan Dividend Per Share atau dividen per lembar saham didapatkan dari pembagian dividen perusahaan dengan jumlah total lembar saham. Contoh perhitungannya sebagai berikut.
CBAA memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp500.000.000,00 kepada pemegang saham.
Jumlah total lembar saham dari PT. CBAA adalah 1 juta lembar.
DPS = Rp500.000.000,00 / 1.000.000 = Rp500,00.
Jadi, dividen per lembar yang diterima oleh pemegang saham adalah Rp500,00.
Dividend yield merupakan perbandingan seberapa besar dividen yang dibagi sebuah perusahaan terhadap harga saham yang sedang beredar. Contoh perhitungannya sebagai berikut.
Dividen per lembar PT.CBAA adalah Rp500,00.
Harga saham PT. CBAA adalah Rp10.000,00.
Dividend yield = Rp500,00 / Rp10.000,00 * 100% = 5%.
Jadi, dividend yield dari PT. CBAA adalah 5%.
Perusahaan PT.Air mandi mempunyai 1.000.000 lembar saham. Perusahaan ini berhasil menghasilkan laba bersih sebesar Rp 500.000.000,-. Kebijakan pembagian dividen atau biasa disebut Devidend Payout Ratio adalah 40% dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan. Dengan menggunakan data tersebut maka cara menghitung dividen pada perusahaan CV. Air Minum yaitu, sebagai berikut:
Dividen = Laba bersih x Devidend Payout Ratio
= Rp 500.000.000 x 40%
= Rp 200.000.000
Dividen/saham beredar = Rp 200.000.000/1.000.000 lembar saham
= Rp 200 per lembar saham
Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kamu.