Physical Address
admin@arphamandiri.com
Apakah kau tahu Saham merupakan salah satu pilihan investasi di pasar modal. Mungkin untuk kamu yang masih awam pasti bingung dan bertanya-tanya apa itu saham?.
Kesannya produk investasi ini hanya mainan orang yang berduit. Padahal siapa pun bisa berinvestasi asalkan tahu seluk-beluknya.
Karena Memang masih banyak yang bingung tentang pengertian dan jenisnya. Untuk diketahui, saham merupakan sarana mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dan bisa sebaliknya kerugian yang besar.
Dalam artikel ini saya akan membahas saham secara sedernaha dan bisa mudah di mengerti, mari kita simak.
Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), saham merupakan tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (PT). Karena kita ikut tanamkan modal maka kita punya klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan tersebut, dampai berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sederhananya, saham merupakan semacam bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan/badan usaha. Jadi kalau kamu punya instrumen ini, berarti kamu menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut.
Karena Itulah sering disebut sebagai surat berharga. karena menjadi bukti sah kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan.
Baca Juga :
Jenis Saham dibagi menjadi dua, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). berikut penjelasannya!
Common stock merupakan surat berharga yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan. Pemilik dari common stock ini berhak menerima sebagian pendapatan (dividen) perusahaan serta bersedia menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan.
Mereka yang memiliki Saham common stock punya hak ambil bagian terhadap pengelolaan perusahaan. Besaran porsi hak pengelolaan ini tergantung dengan jumlah Saham yang dimiliki.
Ketika perusahaan mendapatkan keuntungan, maka mereka yang punya persentase yang besar akan menerima porsi keuntungan yang besar. Dan Sebaliknya, mereka juga bersiap menderita kerugian jika perusahaan itu gagal memperoleh pendapatan.
Saham Common stock memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas mempunyai keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa pun.
Biasanya Saham common stock hanya memiliki satu jenis tetapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan tersebut.
Preferred stock Merupakan surat berharga yang membuktikan pemiliknya memiliki hak lebih dari pemegang saham biasa.
Pemegang Saham preferred stock ini berhak didahulukan saat pembagian keuntungan perusahaan (dividen). Dan jadi yang pertama dalam hal pembayaran kembali modal yang disetorkan jika perusahaan dilikuidasi.
Terakhir, dia berhak pula menukar dengan Saham common stock.
Terkesan Saham preferred stock lebih baik daripada common stock. Padahal tidak demikian. Preferred stock tidaklah lebih baik akan tetapi hanya berbeda dari saham biasa.
Dalam kenyataannya, cara terbaik memandang produk ini dengan melepaskan hak memiliki perusahaan demi dapat perlindungan layaknya Seorang kreditur.
Saham Preferred stock disebut sebagai saham campuran karena memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa.
lantas apa saja sih keuntungan saham? Pada dasarnya, keuntungan saham merupakan dividen dan capital gain.
Berikut penjelasannya!
Dividen itu merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersenbut. Dividen akan diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Jika ingin mendapatkan dividen, maka pemodal harus memegang surat berharga ini (Saham) dalam kurun waktu yang relatif lama sehingga kepemilikan tersebut berada dalam periode di mana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan bisa berupa dividen tunai. Artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap lembarnya.
Atau dapat berupa dividen yang berarti kepada setiap pemegang diberikan dividen berdasar sejumlah lembar saham sehingga jumlah yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen tersebut.
Capital gain merupakan selisih jumlah antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk karena adanya aktivitas perdagangan stock di pasar sekunder.
Sebagai Contoh, investor membeli stock CRD dengan harga per saham Rp3.000 kemudian menjualnya kembal dengan harga Rp3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap stock yang dijualnya.
Baca Juga :
Saham Sebagai instrumen investasi tentu saja memiliki risiko investasi, ada saham yang perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh para investor, yaitu capital loss dan risiko likuidasi.
Berikut Penjelasannya..
Investor saham bisa mengalami skondisi dimana harus menjual saham lebih rendah dari harga belinya. Contohnya harga saham tertentu yang dibeli terus mengalami penurunan, akhirnya investor Saham akan terpaksa menjual sahamnya dan justru memperoleh kerugian.
Capital loss Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi di mana investor menjual stock lebih rendah dari harga beli.
Contohnya, stock PT. bbb yang dibeli dengan harga Rp2.000 per saham, kemudian harga saham terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp1.400 per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp1.400 tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp600 per saham.
Kamu bisa mengalami risiko likuiditas jika perusahan yang sahamnya kamu miliki mengalami bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut bubar. Resikonya pemegang saham akan mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahan tersebut dapat dilunasi.
jika tidak ada sisa dari perusahaan tersebut maka pemegang saham tidak memperoleh hasil dari likuidasi sama sekali. Perusahaan yang sahamnya dimiliki sudah dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.
Dalam hal ini hak klaim pemegang surat berharga mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dilunasi (dari hasil penjualan aset kekayaan perusahaan).
Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang surat berharga.
Akan tetapi, jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang tidak akan memperoleh apapun dari likuidasi tersebut.
Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham instrumen investasi tersebut. karena itu seorang pemegang surat berharga dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
Resiko yang mungkin saja dialami investor saham yaitu dihapusnya inventarisasi bursa sehingga akhirnya saham tersebut tidak dapat dibursakan.
Investor saham bisa saja beresiko kehilangan aset jika tarif beli saham sangat besar dari tarif jual nya.Pembentukan harga terjadi karena adanya permintaan dan penawaran.
Supply dan demand terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang bersifat makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
Setelah memahami pengertian, keuntungan dan risikonya, sekarang saatnya kamu memahami bagaimana cara kerjanya sehingga mendatangkan keuntungan.
Cara sederhana kerja saham merupakan pemegang surat berharga atau instrumen investasi ini merupakan pemilik perusahaan. jadi jika perusahaan itu untung pasti keuntungan akan jatuh kepada pemiliknya.
Laba bersih yang diraup perusahaan ketika kinerjanya bagus akan disisihkan kepada pemilik surat berharga (saham). Bagaimana pembagiannya? berikut penjelasaannya
Keuntungannya didapat dari pertumbuhan nilai aset dan modal. kita Anggap saja surat berharga itu seperti sertifikat tanah dan tanah itu merupakan perusahaan. Kemudian tanah itu harganya naik dan Anda menjualnya.
Selisih harga beli tanah dan harga jualnya itu yang disebut capital gain. disebut salah satu keuntungan Yang didapat dari saham.
Seperti analogi tanah tadi. tanah itu dijadikan lokasi parkir motor/mobil maka pemasukan dari sewa parkir itu sebagian masuk ke pemilik tanah.
Pada Umumnya pemilik surat berharga lebih suka mencari keuntungan capital gain karena sifatnya lebih cepat.
Beli di saat harga murah dan jual lagi saat harga tinggi. Beda dengan dividen yang nilainya lebih kecil karena semua tergantung dari kinerja perusahaan.
Berikut ini alasan berinvestasi pada instrumen saham.
Ada yang bilang investasi pada produk ini hampir mirip dengan judi karena penuh dengan ketidakpastian. Anggapan ini perlu diluruskan dulu. Terlebih sudah ada produk berbasis syariah.
Kamu bisa menjadikan pasar saham sebagai tujuan baik, yaitu menginvestasikan uangnya untuk masa depan yang lebih baik. Namun,kamu juga bisa menjadikan pasar saham dengan tujuan buruk dengan mencari keuntungan instan.
Berinvestasi pada instrumen Saham membutuhkan pengetahuan dan banyak belajar. Gunanya untuk mempertajam analisis sehingga tak salah perhitungan.
Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu.