Physical Address
admin@arphamandiri.com
jawab pertanyaan ini, Pernahkah kamu merasa bingung saat berada di tempat baru? Kenyataannya beradaptasi di lingkungan baru memang bukan perkara mudah bagi sebagian orang.
Pasalnya kita harus bisa menyesuaikan diri dengan values yang berbeda dari yang dianut sejak lahir misalkan saja seperti, budaya, norma, sampai bahasa.
Kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan baru dapat memicu seseorang mengalami culture shock atau geger budaya. Lalu, apa sih culture shock dan bagaimana cara mengatasinya?
dalam artikel ini saya akan membahas apa itu Culture Shock, mari kita bahas.
Culture shock atau geger budaya merupakan suatu perasaan cemas, gelisah, hingga depresi akut yang dimiliki oleh seseorang saat bermukim di lingkungan baru dengan waktu yang cenderung lama.
Sementara itu, culture shock menurut Cambridge Dictionary merupakan perasaan bingung yang dirasakan seseorang untuk mengunjungi negara atau tempat yang tidak mereka ketahui.
Fenomena ini tidak hanya terjadi antar negara saja, Bahkan seseorang kerap mengalami geger budaya saat berpindah antar daerah.
Biasanya proses komunikasi menjadi kendala utama saat beradaptasi, seperti perbedaan dialek bicara hingga perbedaan bahasa. Gejala seseorang mengalami geger budaya pun variatif, tergantung setiap individu masing-masing.
Baca Juga : 7 Tips efektif Mengatasi Rasa Malas
Itulah gmerupakan ejala-gejala yang sebaiknya jangan dianggap enteng karena kalau dibiarkan saja tanpa berusaha mencari tahu coping mechanism-nya, dapat memicu penyakit mental.
Ada 4 tahapan yang dilalui seseorang saat mengalami geger budaya. Apa saja tahapan nya? Berikut ulasannya!
Culture shock atau gegar budaya memiliki 4 tahapan yaitu :
Yang pertama the honeymoon stage. Di tahap ini, kamu akan merasakan hal-hal positif di lingkungan baru. Mulai mencintai makanan, orang-orang, bahasa, sampai keunikan tradisi dari daerah tersebut.
Kamu akan merasa bahwa hidup di daerah tersebut merupakan keputusan yang tepat. Namun, periode ini harus berakhir dan beralih pada tahapan selanjutnya.
Tahapan kedua yaitu the frustration stage. Tahap ini mungkin menjadi fase tersulit dari culture shock, karena perasaan frustasi akan mulai muncul. Sebagai contoh, seperti saat kamu bingung harus membeli bahan makanan di mana, tidak tahu arah, tidak terbiasa dengan pola hidup yang baru, dan lain sebagainya.
Perasaan depresi ini atau rindu rumah normal terjadi di fase ini. Tetapi jangan khawatir karena jika kamu sudah mulai terbiasa dengan lingkungan baru kamu akan berlanjut ke fase selanjutnya.
Selanjutnya adjustment stage. Di sini kamu akan mulai menerima dan berdamai dengan kenyataan yang ada. disini kamu Mulai mampu menyesuaikan dan memahami situasi di lingkungan baru.
Misalnya saja, perasaan nyaman dengan budaya, orang-orang, makanan, dan bahasa di lingkungan baru, pengetahuan tentang arah akan menjadi lebih mudah, teman dan komunitas yang mulai membuatmu nyaman, dan masih banyak yang lainnya.
Yang terakhir the acceptance atau fase penerimaan.di fase ini kamu mulai nyaman dengan 2 kebudayaan sekaligus. Meskipun tidak bisa merasakan euphoria yang sama seperti di fase pertama, kamu tetap merasa secure.
Jika kamu yang sedang atau hendak merantau antar daerah maupun negara, sebaiknya mulai aware dengan kondisi psikismu, ya, karena kalau diabaikan bisa memicu stres hingga depresi. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut!
semoga artiekl ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu.