Physical Address
admin@arphamandiri.com
Salah satu masalah yang terjadi pada anak-anak pada zaman sekarang yaitu, kurang sabar dan selalu ingin mencapai sesuatu secara instan /cepat. ingim kaya secara instan, ingin tekenal secara instan bahkan juga ingin mendapatkan pasangan secar instan dan sebagainya. karena kurangnya Delayed Gratification.
Ini semua di sebabkan oleh sosial media baik dari instagram, tiktok, youtube atau twiter, membuat orang yang bukan siapa-siapa tiba-tiba bisa viral dan terkenal secara instan. dan sekarang siapa saja bisa menjadi selebgram dengan bertingkah lucu, kece atau kontroversial sesukanya.
Dari Feksing kekayaan sampai ada yang berjoget-joget dengan bangga dan langsung terkenal secara instan. karena itu banyak anak-anak di cap sebagai anak malas karena dan maunya mendapat instan gratification
Karena itu Solusi untuk anak muda yang tepat Dengan melatih kemampuan Delayed gratification. dengan Delayed gratification bisa melatih keterampilan ini agar tidak menjadi pribadi yang manja dan maunya instan.
Istilah delayed gratification mungkin terdengar asing di telinga. akan tetapi, kemampuan ini bisa membuat kamu lebih bersabar jika menginginkan sesuatu hal. Meski terlihat menjanjikan, tidak mudah untuk mengajarkan delayed gratification pada anak.
Dalam Artikel kali ini saya akan membahas Mengenal Delayed Gratification dan Manfaatnya bagi tumbuh kembang Anak, mari kita simak.
Delayed gratification, merupakan kemampuan untuk menunggu atau menunda sesuatu yang bisa didapatkan saat ini (secara instan) dengan tujuan meraih sesuatu yang lebih diinginkan di masa mendatang.
Dengan Memiliki kemampuan ini dapat berpengaruh terhadap masa depan anak yang lebih baik. Jika Seorang anak terbiasa mendapat kepuasan secara instan (instant gratification), ia akan menjadi pribadi yang manja dan tidak tahan banting.
Dalam sebuah eksperimen psikologi klasik di tahun 1970-an yang dipimpin psikolog bernama Walter Mischel menyebutkan bahwa,
Anak-anak yang jadi peserta disuguhkan satu marshmallow. Mereka di berikan pilihan menikmatinya sekarang atau menunggu 15 menit untuk mendapatkan dua marshmallow. Sebagian besar anak pun langsung mencomot marshmallow tersebut, sedangkan beberapa anak mampu menahan diri.
Anak-anak yang mampu menunda (delayed gratification) akan memiliki sejumlah keunggulan di kemudian hari dibanding anak yang tidak bersabar. Faktanya Mereka pun lebih baik secara akademis, dan menunjukkan lebih sedikit masalah perilaku.
Secara spesifik lagi, anak yang dapat menunda kepuasannya dinilai memiliki kemampuan sosial dan akademis yang lebih baik, lebih fasih secara verbal, dan lebih rasional, memiliki perhatian yang baik, lebih terencana, dan mampu menghadapi stres.
Karena itu, penting bagi anak untuk memiliki kemampuan delay gratification.
Baca Juga : mengenal Interpersonal Skill
Kamu sebaiknya tidak selalu langsung menuruti apa yang anak inginkan.
Mulailah Cobalah untuk melatih delayed gratification pada anak. Berikut strategi yang dapat kamu terapkan untuk mengembangkan delayed gratification pada anak.
Langkah pertama melatih delayed gratification pada anak, yaitu mengajarkannya mengendalikan diri. Orangtua harus menjadi contoh untuk anaknya.
sebagai contoh : alih-alih memberikan mainan kamu bisa Berikan pengertian padanya bahwa membeli banyak mainan yang tidak perlu, akan lebih baik jika uangnya ditabung. Hal ini akan mendorong anak untuk mengendalikan dirinya saat menginginkan sesuatu agar tidak terburu-buru.
Cobalah untuk Alihkan perhatian anak saat anak merengek menginginkan sesuatu. Dalam eksperimen lanjutan yang dilakukan Walter Mischel, ditemukan bahwa sejumlah teknik pengalihan dapat membantu anak-anak untuk menunda kepuasannya dengan lebih efektif.
Ketika dia merengek menginginkan sesuatu, cobalah alihkan perhatiannya pada hal lain. bisa Bernyanyi, bermain, membereskan mainan, atau melakukan kegiatan lainnya bisa membantu anak menunda keinginannya pada saat itu.
Dari pada langsung memberikan anak ketika dia menginginkan sesuatu, buatlah dia menunggu. akan tetapi, berikan waktu yang jelas kapan dia akan mendapatkan hal tersebut, misalnya seminggu atau sebulan kemudian.
Ini akan membantu melatih kesabaran dalam diri pada anak. Selain itu, dia juga tidak akan terus merengek karena merasa permintaannya ditolak. Akan tetapi, tentu saja kamu juga harus memerhatikan kemampuan kamu dalam memenuhi permintaan tersebut.
Untuk melatih delayed gratification, ajarkan anak berusaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Contoh, jika anak ingin membeli mainan mobil-mobilan, kamu jangan memberinya langsung.
Berikan tantangan pada anak untuk membereskan mainannya setelah bermain selama seminggu atau mendapatkan nilai 10 di ulangan. Jika berhasil, ia akan mendapatkan mainan tersebut sebagai hadiahnya.
Untuk mengajarkan delay gratification, kamu tentu harus mendukung anak sepenuhnya. Bantu anak dalam merencanakan apa yang harus dilakukan supaya tujuannya tercapai.
Berikan pengertian bahwa ia harus bersabar dalam melewati proses untuk mendapakant apa yang dia inginkan. Pastikan juga kamu memenuhi apa yang telah dijanjikan pada anak.
Misalnya saja, kamu berjanji mengajak anak ke bioskop jika berhasil menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Setelah anak berhasil mencapai tujuan tersebut, tepati janji yang telah kamu buat.
Jika anak dilatih dengan kemampuan delay gratification, ini akan membantunya tumbuh menjadi pribadi yang mau berusaha, tenang, lebih memahami keadaan, dan mengetahui potensi dalam dirinya.
semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kamu