Mengenal apa itu Gaslighting – Dampak, Dan Contohnya Di Kehidupan Sehari-Hari

Pernahkah kamu pernah mendengar istilah gaslighting? Pada dasarnya, istilah tersebut berasal dari film “Gaslight”. Dalam film tersebut, tokoh suami memanipulasi sang istri dengan meyakinkannya bahwa ia akan gila.

Atas dasar itu lah dapat diartikan gaslighting merupakan salah satu bentuk manipulasi yang patut kamu waspadai. Hal itu dapat terjadi di berbagai lingkup kehidupan ; kerja, pertemanan, pasangan, hingga keluarga. Dalam banyak kasus gaslighting sering kali terselubung sehingga korban tidak akan menyadari bahwa dirinya sedang dimanipulasi.

Justru korban mempertanyakan tingkat ‘kewarasan’ pada dirinya. Sehingga, kepercayaan dirinya akan menurun dan menggantungkan value yang dimiliki kepada pelaku gaslight. Apakah kamu cukup familiar dengan kondisi tersebut?

Dalam artikel kali ini saya akan membahas apa itu Gaslighting dari dampak sampai contoh di kehidupan sehari-hari,mari kita simak

Apa Itu Gaslighting?

Melansir dari Wikipedia, gaslighting menunjuk pada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologis yang terjadi dalam hubungan interpersonal.

Pelaku akan melemahkan rasa percaya diri korban dengan membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, bahkan kewarasan mereka.

Dengan menggunakan penyangkalan yang berulang-ulang, manipulasi, kontradiksi, dan kebohongan, sang pelaku berusaha untuk menggoyahkan kondisi psikologis korban dan melemahkan rasa percaya dirinya. Sementara itu, menurut Psychology Today, gaslighting merupakan perilaku pelecehan secara emosional.

Gaslighter akan merancang tindakannya sedemikian rupa untuk menanam benih keraguan diri pada sang korban. Perilaku gaslighting lebih sering terjadi dalam hubungan asmara yang mana seseorang bertujuan untuk memegang kendali atas pasangannya.

Dari perilaku tersebut, pelaku akan berusaha meyakinkan bahwa tindakannya benar dan tindakan kekasihnya salah, meski kenyataannya tidak selalu demikian.

Baca Juga : Mengenal apa itu Friendzone? Ternyata Begini Tanda dan Cara Mengatasinya

Apa Saja Dampak Yang Dialami Korban Gaslighting?

foto by pexels

1. Enggan Mengakui Realita

Ketika melihat sesuatu, si korban tahu bahwa ia tidak membayangkan sesuatu. Melainkan, ia akan berpikir bahwa ada yang salah. Perlu diingat bahwa ini merupakan salah satu taktik dari pelaku gaslighting untuk menyangkal atas pernyataannya.

2. Menjadi Terlalu Sensitif

Pelaku gaslighting kerap merasa terluka terhadap tindakan sang korban. Sehingga, ia menunjukkan bahwa korban lah yang menjadi terlalu sensitif terhadap pelaku. Selain itu, si korban tidak tahu bahwa ia tengah disorot oleh gaslighting yang sengaja mengambinghitamkannya.

3 Mempertanyakan Dan Meragukan Diri Sendiri

Biasanya, pelaku gaslighting juga bermanifestasi dengan menaburkan keraguan pada korban atau peristiwa tertentu. Cara tersebut membuat si korban mulai merasa kebingungan sehingga ia akan meragukan dirinya sendiri.

4 Sering Meminta Maaf, Meski Dirinya Tak Sepenuhnya Salah

Contoh saja ada seorang istri yang mengaku kepada suaminya bahwa ia telah membaca chat dari smartphone-nya ketika suaminya tengah beristirahat. akan Tetapi, sang suami justru geram dan merasa dituduh tengah berselingkuh dengan wanita lain.

Karena kejadian itu, sang istri justru meminta maaf berulang kali karena merasa bersalah kepada suaminya. Padahal, tuduhan dari suaminya tak sepenuhnya benar. dari Contoh tersebut menunjukkan bahwa pelaku gaslighting sering membuat si korban merasa kecil, salah, dan merasa bergantung pada pelaku.

5 Merasa Rendah Diri Di Hadapan Orang Lain

Dampak yang dialami korban lainnya yaitu selalu merasa rendah diri di hadapan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa pelaku gaslighting selalu menemukan cara terbaik untuk menjatuhkan harga diri si korban. Sang korban pun tidak menyadari akan perilaku gaslighting tersebut hingga membuat dirinya merasa buruk dan rendah diri.

Contoh Kalimat Yang Kerap Dilontarkan Gaslighter Di Kehidupan Sehari-Hari

Para pelaku akan membuat korbannya meragukan diri sendiri, bahkan kewarasannya.

foto by pexels

Untuk gambaran yang lebih jelas, beberapa contoh gaslighting di antaranya :

1 “Itu Hanya Lelucon”

Ketika kamu merasa dihina secara pribadi ataupun di depan publik, Pelaku gaslighter akan mengatakan itu hanya sebuah candaan dan tak perlu ditanggapi dengan serius. Merendahkan itu tidak lucu, tetapi gaslighter tidak mau menurunkan egonya dan kesulitan untuk minta maaf.

2 “Semuanya Salahmu”

Perbedaan pendapat merupakan hal yang normal dalam sebuah hubungan. Akan tetapi, hal ini bisa menjadi gaslighting saat pasanganmu justru menyalahkanmu. Alih-alih melakukan komunikasi dengan kepala dingin, sang pelaku gaslighter justru akan langsung point out bahwa kamu lah penyebab dari segala masalah.

Bagaimana Cara Menyembuhkan Efek Gaslighting?

Efek gaslighting tentu negatif bagi emosional korban dalam waktu yang cukup lama, bahkan setelah korban terlepas dari pelaku.

foto by unsplash

Korban gaslighting tumbuh dengan mempercayai bahwa semua yang mereka dengar, rasakan, dan ingatan mengenai pelecehan psikologis yang mereka terima.

Melansir dari Psychology Today, cara terbaik untuk menyembuhkan diri dari efek gaslighting yaitu dengan belajar untuk mengidentifikasi pola dari perilaku pelaku. Sadari bahwa pelaku melakukan itu semua karena rasa malu dan insecure.

Bandingkan pelecehan yang diterima karena gaslighter cenderung melecehkan berdasarkan proyeksi diri. Ini berarti apabila ia menuduh korbannya sebagai pembohong tanpa adanya bukti, berarti ia sendiri merupakan pembohong.

Menyembuhkan kepercayaan diri korban juga dibutuhkan dukungan orang-orang sekitar, termasuk keluarga dan sahabat. Apabila diperlukan, cari bantuan dengan mendatangi lembaga konseling atau psikolog.

Gaslighting adalah bentuk pelecehan emosional

Dengan memanipulasi pikiran seseorang mempertanyakan apakah ada yang salah terhadap dirinya atau membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, atau kewarasan mereka.

Contohnya seseorang yang melakukan gaslighting :

  • Menyalahgunakan ketakutan mu, contoh mudah kamu yang merasa minder dengan berat badanmu dan dia akan berbicara berulang-ulang tentang berat badanmu atau membandingkan dengan seseorang yang kurus terus menerus yang akan membuat rasa percaya diri mu runtuh.
  • “Knowing” you, dia merasa paling tau tentang dirimu. dan membuat mu 100 persen merasa percaya dirinya.
  • Mendoktrin perubahan itu NORMAL, ini ciri paling obvious contoh dalam suatu hubungan partner mu mulai melakukan tindakan yang lebih / di luar kenyamananmu. Dia akan berkata “ga kok. Ini normal orang lain juga begini…” Nah, hatihati kamu nak!
  • Membuat kamu berbohong, entah untuk menutupi kebenaran atau karena tertekan. Kamu akan mulai dengan terbiasa dengan kebohongan karenanya.
  • Pura pura lupa, biasanya seseorang yang gaslighting begini misal ada janji atau omongan yang tidak bisa terlaksana atau tidak sesuai, ketika kamu bertanya “dulu kamu yang bilang gitu” dia akan malah membentak mu balik dan bilang “kapan ya aku ngomong? Ga pernah tuh..”
  • Membuat depresi, stress dan kamu mempertanyakan apakah benar atau salah tindakan ini. Kenapa tidak nyaman tapi seperti tidak ada jalan keluar. nah!
  • Mempertanyakan logika dan kewarasanmu, ya karena kamu selalu di doktrin dengan banyak perkataan nya yang membuat mu tertekan dan minder. Kamu mulai bertanya tanya “gw bener ga sih..” “apa gw yang salah ya?”
  • Kamu akan minta maaf walau kamu tidak tau dimana salahmu.
  • Kamu akan merasa ragu dengan dirimu sendiri
  • Gaslighting tidak hanya ada di pasangan loh, bisa jadi di teman atau teman kantor.
  • Tidak mungkin saya salah, kamu pelupa!

Hati hati Gaslighting sama dengan pelecehan mental. Lebih baik pergi daripada semakin buruk nantinya. jika kamu tidak bisa lepas dari seseorang yang gaslighting jagalah kesehatan mentalmu, sayangilah dirimu lebih dan percaya akan akal sehat mu..

Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan dan wawasa kamu.

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *