Physical Address
admin@arphamandiri.com
Apakah Kamu tahu Pada dasarnya kesuksesan itu dapat diraih dengan mengasah tiga hal, yaitu, skill/keterampilan, knowledge/pengetahuan, dan attitude yang baik / sikap.
Skill dan knowledge merupakan komponen yang dapat dikembangkan dengan banyak membaca, banyak belajar, serta praktik. Sedangkan attitude sendiri merupakan komponen paling penting dalam membentuk karakter seseorang, oleh karena itu attitude dapat dipelajari.
Attitude merupakan sikap, perilaku, atau tingkah laku seseorang dalam melakukan interaksi dengan orang lain yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap tersebut.
Di dalam persaingan dalam dunia kerja, setiap karyawan atau calon karyawan tidak hanya dituntut untuk mempunyai knowledge dan skill yang mumpuni, akan tetapi harus mempunyai attitude yang baik.
Karena Attitude yang ditunjukan oleh karyawan dapat mencerminkan bagaimana perusahaan itu akan dikelola serta bagaimana seorang karyawan apabila dihadapkan pada suatu masalah di perusahaan. Maka attitude menjadi peran penting bagi kemajuan suatu perusahaan, di mana sumber daya manusia (SDM) merupakan aset terpenting.
Dalam artikel kali ini saya akan membahas Mengenal attitude yang baik dalam didunia kerja dan masyarakat. mari kita simak.
Ads beberapa pengertian attitude menurut para ahli.
Hal yang mendasari attitude menurut mereka, yaitu karena adanya faktor emosional dan motivasional yang mampu mendorong seseorang untuk bertindak. Selain itu karena terdapat beberapa hal seperti pengaruh kognitif dan perseptual.
Baca Juga : 17 Cara Belajar Efektif Dan Efisien
Menurut Notoatmodjo, ada empat tingkatan attitude.
Tingkatan tersebut adalah :
Bisa Menerima bahwa orang atau subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan atau objek.
Merespons disini di artikan memberikan jawaban apabila ditanya serta mengerjakan tugas yang diberikan.
Seorang Individu mampu mengajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah, sehingga sudah mempunyai sikap positif terhadap suatu objek tertentu.
Bertanggung jawab dalam sikap attitude merupakan mampu dan siap menerima risiko dari segala sesuatu yang telah menjadi pilihannya.
Untuk bisa memahami Attitude yang dimiliki seseorang, ada beberapa karakteristik.
Adapun karakteristik attitude sebagai berikut:
Attitude Selalu di anggap di bawa sejak lahir, tapi nyatanya attitude dapat dipelajari lewat proses belajar seperti yang disebutkan di bagian awal.
Oleh karena itu, baik-buruknya sikap seseorang bergantung pada proses pengetahuan yang mereka dapatkan dari lahir sampai saat ini. Selain itu, attitude ini juga di bentuk lewat proses belajar dengan lingkungan terdekat kanan-kiri mereka.
Menurut Katz, suatu attitude mempunyai beberapa fungsi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut :
Fungsi di sini berkaitan dengan saran dan tujuan di mana orang memandang sejauh mana objek sikap dapat digunakan sebagai sarana dalam rangka mencapai tujuan.
Apabila sikap objek dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka orang akan bersifat positif terhadap objek tersebut. Dan begitupun sebaliknya, apabila sikap objek menghambat untuk mencapai tujuan maka orang akan bersikap negatif terhadap objek yang bersangkutan
Sikap yang diambil oleh seseorang demi mempertahankan egonya. Attitude ini akan diambil oleh seseorang pada saat waktu orang yang bersangkutan terancam keadaan dirinya atau egonya.
Dengan mengekspresikan diri seseorang akan mendapatkan kepuasan serta dapat menunjukkan kepada dirinya. Selain itu, dengan mengambil sikap tertentu akan menggambarkan keadaan sistem nilai yang ada pada individu bersangkutan.
Fungsi disini mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman-pengalamannya. Berarti apabila seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu obyek, maka akan menunjukkan tentang pengetahuan orang terhadap objek sikap yang bersangkutan.
Ada beberapa Hal yang mentukan pembentuk attitude dapat dilihat dari hal-hal berikut ini.
Pengalaman seseorang dapat membentuk serta memengaruhi sikap atau pun attitude seseorang. Akan tetapi, untuk bisa menjadi dasar pembentukan sikap atau attitude pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat.
Seseorang yang dianggap penting akan memengaruhi pembentukan sikap maupun attitude seseorang terhadap sesuatu. Adapun orang yang dianggap penting bagi individu seperti orang tua, orang berstatus sosial yang lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain sebagainya.
Kebudayaan sangat bengaruh besar terhadap pembentukan sikap atau attitude terutama kebudayaan di mana seseorang hidup dan dibesarkan. Kebudayaan telah menanamkan pengarah sikap atau attitude seseorang terhadap berbagai masalah.
Media massa seperti televisi, radio, surat kabar, sosial media mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Media membawa pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
Kedua lembaga ini memiliki pengaruh dalam pembentukan sikap atau attitude karena meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
Pemahaman akan attitude yang baik atau good attitude dan buruk, sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan serta keagamaan dan ajarannya.
Terkadang suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap ini hanya sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang.
Ada 2 macam yang membedakan Sikap atau attitude, yaitu attitude sosial dan attitude individual.
Attitude sosial merupakan kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, berulang-ulang terhadap objek sosial. Attitude sosial menyebabkan terjadinya cara tingkah laku yang dinyatakan secara berulang-ulang terhadap objek sosial
Sedangkan Attitude individual merupakan sikap yang hanya dimiliki oleh perseorangan / pribadi saja, sikap ini berupa kesukaan maupun ketidaksukaan pribadi terhadap objek-objek, orang, ataupun hewan tertentu.
Perbedaan di antara attitude sosial dengan attitude individual ialah sebagai berikut.
Selain itu, Pembentuk sikap atau perubahan sikap yang terjadi karena dua faktor.
Dan Menurut Verywell Mind, ada 3 komponen utama yang dapat membentuk attitude.
berikut ke 3 komponennya.
Komponen kognitif merupakan pikiran atau keyakinan tentang subjek. Komponen ini berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu, dapat disamakan sebagai pandangan atau opini terutama menyangkut masalah isu atau yang kontroversial.
Komponen afektif merupakan tentang bagaimana objek dari, orang, masalah, atau peristiwa dapat menciptakan perasaan. Aspek emosional ini yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap.
Komponen perilaku merupakan bagaimana sikap mempengaruhi perilaku. Aspek ini berisi kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.
Untuk dapat menerapkan attitude yang baik dapat dimulai dari hal sederhana, terutama dalam dunia kerja, tentu menerapkan attitude yang baik dapat memberi dampak positif bagi karier.
Berikut ini cara menerapkan attitude yang baik.
Ada beberapa keuntungan yang dapat kamu peroleh ketika menerapkan attitude yang baik dalam kehidupan sehari-hari. contoh :
Ada pun di lingkungan kerja beberapa peran attitude yang dapat mempermudah perjalanan karier kita. Berikut beberapa peran attitude dalam lingkungan kerja yang perlu kamu perhatikan.
Skill merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, akan tetapi attitude sangat sulit untuk diubah. Meskipun bukan bawaan dari lahir, namun dengan kepribadian atau sifat tertentu cukup sulit mengalami perubahan yang signifikan.
Seseorang dengan attitude baik biasanya mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik terhadap lingkungannya. Dalam dunia kerja pun sama, perusahaan akan memilih calon karyawan yang mempunyai kepribadian terbuka serta rendah hati karena mereka harus siap dan bisa untuk ditempatkan di manapun.
Attitude merupakan bagian dari sikap untuk saling menjaga respect sehingga dalam hal produktivitas di perusahaan dapat meningkat dengan optimal.
Sesama karyawan dituntut untuk mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, baik dalam menyampaikan keluhan atau pun masukan terkait dengan kesulitan yang sedang dialami antar divisi dalam sebuah perusahaan.
Dalam lingkungan kerja, sikap untuk saling menghargai satu sama lain sangat penting. Dengan mempunyai attitude yang baik, maka dapat diciptakan suasana di lingkungan kerja yang lebih nyaman.
Bukan hanya hubungan karyawan dengan pemimpin saja, namun ke sesama karyawan. Sehingga segala macam masalah akan dapat teratasi dengan baik.
semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan dan wawasn kamu