Physical Address
admin@arphamandiri.com
Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata ‘pintar’? Apakah itu sosok-sosok hebat yang mengangkat pialanya selepas kompetisi usai? Sosok yang mampu memimpin orang dalam jumlah banyak? mengenal Deliberate Practice
persepsi setiap orang soal kata pintar memang beragam. Kita melekatkannya kepada pencapaian yang umumnya tidak atau belum kita miliki. Hal itu membuat kita tidak melihat diri sendiri ‘pintar’, tetapi selalu melekatkan kata tersebut kepada pencapaian orang lain. Akibatnya, kita selalu menginginkan kepintaran tersebut.
tahukah kamu, bahwa hasil riset menunjukkan sebagian besar ahli tidak dilahirkan sebagai jenius, tetapi dibentuk sebagai seorang jenius. Terkadang kita tidak dapat menilai kesuksesan orang lain secara lebih objektif— tidak mampu melihat kesulitan yang dilalui untuk berlatih, berlatih, dan berlatih— tertutup rasa kagum yang luar biasa terhadap hasil yang ditunjukannya.
di dalam artikel blog ini saya akan membahas mengenal Deliberate Practice – Strategi Efektif dalam Belajar
Deliberate practice merupakan proses latihan yang sistematis, terstruktur, dan berorientasi kepada suatu tujuan.
Deliberate practice bukanlah sekadar kegiatan latihan biasa yang didominasi kegiatan mengulang suatu aktivitas tanpa banyak evaluasi atau proses re-thinking, tanpa memikirkan ulang bentuk dan capaian proses latihan yang dilakukan selama ini sudah efektif atau tidak.
Sebaliknya, dengan deliberate practice proses belajar yang efektif dimana instruksi yang diberikan jelas berdasarkan metode terbaik, juga bisa didampingi oleh seorang pembimbing yang mampu mendeteksi jika ada kesalahan, memberikan umpan balik yang sifatnya informatif, atau menginformasikan perlunya mengulang bagian dari latihan dengan satu tujuan yang spesifik dan terfokus untuk meningkatkan kemampuan dalam suatu bidang tertentu.
Proses latihan ini menekankan kepada pentingnya tujuan yang spesifik dan evaluasi dari orang lain untuk menentukan metode latihan yang baik dilakukan.
Deliberate practice wujud dari pernyataan “kerja cerdas”, bukan semata-mata kerja keras, yang hanya menitikberatkan kepada kuantitas latihan. Ingat, itu bukan berarti banyaknya latihan bukanlah hal penting. Namun, jumlah latihan dan metode latihan haruslah menyesuaikan tujuan yang ingin dicapai.
Baca Juga : The Culture Code : Membuat Tim Impian
Meskipun sebagian besar strategi deliberate practice dilakukan dengan bantuan mentor, tapi kamu tetap bisa melakukan tips belajar efektif ini secara mandiri,
tapi Hanya saja, kamu harus punya kemampuan menentukan jadwal belajar yang tepat, bisa menilai progres diri sendiri, serta punya komitmen dan disiplin yang tinggi untuk menjalankan, sekaligus mengevaluasi cara kamu belajar.
ini cara-cara melakukan strategi belajar efektif deliberate practice secara mandiri
Penting menentukan tujuan apa yang ingin kamu peroleh dari proses belajarmu, Skill apa yang ingin kamu kuasai, sejauh mana kamu ingin menguasainya, apa yang akan kamu lakukan untuk mengaplikasikan skill-mu, semuanya itu sudah harus kamu pikirkan sebelum kamu mulai berlatih intensif untuk mempelajarinya
Tujuan yang jelas membantumu merumuskan cara berlatih yang terbaik, sekaligus menjadi pembakar semangat selama proses latihan sehingga membuatku terus dapat memberikan yang terbaik dalam setiap prosesnya.
Tujuannya, supaya kamu bisa produktif selama proses latihan, dan kamu bisa merumuskan cara belajar yang efektif dan efisien.
Buat pemetaan materi mana saja yang ingin kamu pelajari secara sistematis. Misalnya, mau belajar materi tertentu. Kemudian, pecah bab-bab tersebut menjadi subbab kecil.
Penalaran Umum subbab-nya apa saja, seperti apa urutan subbab-nya, dan sebagainya.
Lewat pemetaan ini, belajar intensif yang kamu lakukan menggunakan deliberate practice akan jauh lebih terarah.
Tips belajar efektif menggunakan deliberate practice yaitu kamu harus fokus terhadap hal yang mau kamu pelajari.
Saat mau belajar bab tentang Logika Matematika, fokus saja menuntaskan bab tersebut terlebih dahulu sampai kamu paham.
Kalau kamu fokus, kamu bisa lebih mudah menyerap materi sehingga tujuan awal kamu pun akan lebih mudah tercapai.
Saat belajar materi atau sedang mengerjakan soal, banyak di antara kamu yang masih berpikir semakin cepat selesai, maka semakin baik.
Hal ini tidak sepenuhnya salah, Pahami. Tapi, alangkah baiknya kalau kamu belajarnya secara bertahap agar materinya benar-benar terserap dalam otak kamu.
Tidak perlu khawatir materinya tidak terkejar. Apabila kamu punya strategi belajar yang benar, belajar secara bertahap juga akan membuat pemahaman materi kamu tetap berprogres kok.
Perlu kamu ketahui, otak manusia memiliki tendensi mengubah tindakan yang berulang-ulang menjadi sebuah kebiasaan.
Itulah sebabnya kamu perlu belajar materi, latihan soal, sekaligus melakukan evaluasi secara terus-menerus dan berulang.
Cara ini bisa membuat kamu lebih mudah paham materinya di luar kepala.
seorang psikolog Swedia dan Conradi Eminent Scholar dan Profesor Psikologi Anders Ericsson dalam penelitiannya pada para atlit dan ahli level dunia mengatakan: 10.000 jam. Artinya, bila kita meluangkan waktu 10 jam setiap hari, maka kita butuh 1000 hari untuk menguasai keahlian tersebut.
Itu sekitar 3 tahun. Butuh 6 tahun bila kita meluangkan 5 jam setiap hari. dan Butuh 9 tahun bila meluangkan 3 jam setiap hari. sekitar 30 tahun bila meluangkan 1 jam setiap hari.
Perhatikan, 10.000 jam ini bukan sekadar pengulangan. Namun pengulangan yang disadari dan diiringi perbaikan dari waktu ke waktu. Inilah sebabnya Ericson mengistilahkan latihan untuk menjadi ahli ini dengan Deliberate Practice – latihan yang bertujuan.
Deliberate Practice membutuhkan tantangan yang mendorong kita melampaui level kemampuan kita saat ini.
Dalam berlatih, jangan hanya mengulang-ulang apa yang nyaman bagi kita (baca: sudah kita kuasai). Kita perlu melatih hal-hal yang tidak nyaman / belum kita kuasai.
“This is a fundamental truth about any sort of practice: If you never push yourself beyond your comfort zone, you will never improve.”
Anders Ericsson
Deliberate Practice membutuhkan penetapan tujuan yang didefinisikan dengan baik, spesifik dan terukur.
Kita perlu menetapkan target latihan yang realistis – ukuran-ukuran keberhasilan dari proses latihan kita.
Tanpa target yang terukur, bisa jadi ribuan jam kita lewati tanpa peningkatan berarti.
“Deliberate practice involves well-defined, specific goals and often involves improving some aspect of the target performance; it is not aimed at some vague overall improvement.”
Anders Ericsson
Deliberate Practice membutuhkan level fokus yang signifikan.
Latihan dengan penuh kesadaran dalam rangka meningkatkan keahlian.
“Deliberate practice is deliberate, that is, it requires a person’s full attention and conscious actions. It isn’t enough to simply follow a teacher’s or coach’s directions. The student must concentrate on the specific goal for his or her practice activity so that adjustments can be made to control practice.”
Anders Ericsson
Deliberate Practice membutuhkan umpan balik yang berkualitas.
Sehingga kita dapat memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Inilah pentingnya memiliki pelatih / mentor atau coach yang mendampingi.
Pelatih yang memberikan umpan balik untuk perbaikan. Karena tanpa pelatih, kita akan gelap. Tidak dapat melihat sisi mana yang perlu ditingkatkan.
“…no matter what you’re trying to do, you need feedback to identify exactly where and how you are falling short”
Anders Ericsson
Deliberate Practice dilakukan bukan sekadar untuk melatih gerakan namun juga untuk membangun model mental yang diperlukan. Sebuah konstruksi pikiran yang akan membantu kita mengenali sampai dimana performa kita.
dalam penguasaan keahlian tidak cukup hanya mengulang-ulang. Kita perlu mengulang-ulang dengan penuh kesadaran sambil membentuk konstruksi makna yang baru di dalam pikiran kita.
“…you don’t build mental representations by thinking about something; you build them by trying to do something, failing, revising, and trying again, over and over…”
Anders Ericsson
Agar dapat menerapkan kelima prinsip di atas, gunakan pertanyaan berikut untuk memandu teman-teman.
ini dai artikel blog mengenal Deliberate Practice – strategi bagaimana belajar secara efektif dari semula sampai menjadi ahli. semoga bermanfaat