Mengenal Free Cash Flow dan Cara Mudah Menghitungnya

Arus kas bebas atau Free cash flow merupakan kas yang dihasilkan oleh perusahaan setelah arus kas keluar agar bisa mendukung operasional dan mempertahankan aset modal perusahaan.

Lain halnya dengan laba bersih ataupun pendapatan, free cash flow merupakan ukuran probabilitas yang bisa mengecualikan berbagai pengeluaran non-tunai dari laporan laba rugi dan pengeluaran untuk peralatan, aset, serta perubahan modal kerja.

Arus kas bebas digunakan sebagai penilaian yang relatif tepat agar bisa memahami keuntungan bisnis yang sebenarnya. Karena, aliran kas ini lebih sulit untuk bisa dimanipulasi dan bisa menjelaskan kondisi terkini perusahaan daripada matrik lain yang banyak digunakan, seperti pendapatan bersih.

Free cash flow akan menampilkan pada kamu terkait efisiensi perusahaan saat memanfaatkan uang tunai. Investor pun akan melihat arus kas bebas agar bisa menentukan apakah perusahaan mempunyai uang yang cukup untuk mengembalikan modal melalui pembelian saham kembali dan dividen.

dalam artikel ini saya akan membahas Free Cash Flow, mari kita simak

Keuntungan Menggunakan Free Cash Flow

Salah satu kelemahan dari laporan laba rugi yaitu laporan tersebut menyebarkan uang yang dihabiskan untuk investasi jangka panjang.

Foto by negative-space

Sebagai contoh, saat perusahaan membeli peralatan mesin seharga 200 juta rupiah, maka biaya tersebut akan tersebar selama 2 hingga 3 tahun dalam laporan pendapatannya dengan bentuk depresiasi.

Perusahaan pun tidak bisa menyebar pembayaran tunai secara aktual untuk mesin tersebut selama 2 hingga 3 tahun, membayar untuk peralatan di muka dan juga secara tunai. Jadinya laporan laba rugi dibuat untuk memuluskan penggunaan uang tunai setiap waktunya.

Menghitung Free Cash Flow

Terdapat beberapa metode untuk dapat menghitung free cash flow. Adanya persyaratan pelaporan membuatnya sangat mudah untuk dihitung.

foto by unsplash

Untuk bisa menghitungnya, kamu harus beralih pada laporan arus kas dan menggunakan rumus di bawah ini:

Free cash flow = Arus kas operasi – Pengeluaran modal

Meningkatnya arus kas bebas dinilai sebagai awal mula dari peningkatan pendapatan. Perusahaan yang mengalami kenaikan arus kas bebas diyakini memiliki kemampuan dalam memberikan imbalan pada para investornya.

Sebaliknya, penyusutan pada arus kas bebas menandakan bahwa perusahaan tidak bisa mempertahankan perkembangan pendapatannya. Free cash flow yang tidak mencukup perkembangan pendapatan bisa memaksa pebisnis untuk meningkatkan beban utang atau tidak mempunyai likuiditas agar bisa terus bertahan.

Untuk menghitung arus kas bebas menggunakan cara lain, kamu bisa mencari laporan laba rugi dan juga neraca. Dimulai dengan pendapatan bersih dan tambahan lagi biaya untuk depresiasi dan amortisasi.

Lanjutkan dengan membuat penyesuaian tambahan untuk perubahan modal kerja, yang dilakukan dengan cara mengurangi kewajiban lancar dan juga aset lancar. kurangi dengan pengeluaran modal perusahaan.

Nantinya mungkin akan terlihat aneh untuk menambahkan lagi amortisasi atau penyusutan karena menjadi pengeluaran modal. Alasannya bahwa arus kas bebas dimaksudkan untuk menilai uang yang saat ini dibelanjakan, dan bukanlah transaksi yang didapat di masa lalu.

Baca Juga :

Langkah Untuk Mendapatkan Formula Free Cash Flow

foto by pexels

1 Uang Tunai dari Operasi dan Penghasilan Bersih

Kas dari operasi merupakan laba bersih yang ditambah dengan pengeluaran non tunai yang selanjutnya disesuaikan dengan perubahan modal kerja dan non tunai. Berikut ini rumus menghitungnya:

Cash From Operation = Penghasilan bersih + Pengeluaran non tunai – peningkatan modal kerja non tunai

2 Biaya Non-tunai

Lalu kamu bisa memecah pengeluaran non-tunai menjadi jumlah total dan seluruh item yang tercantum di dalam laporan laba rugi yang tidak mempengaruhi uang tunai. Contohnya seperti depresiasi dan amortisasi, kompensasi berbasis saham, biaya penurunan nilai, dan untung atau rugi investasi.

Berikut ini rumus perhitungannya:

Penyesuaian = Depresiasi + amortisasi + kompensasi berbasis saham + biaya penurunan nilai + untung / rugi investasi

3 Perubahan Modal Kerja Non-Tunai

Menghitung perubahan modal kerja non-tunai bisa menjadi bagian yang paling rumit dalam menurunkan rumus arus kas bebas. Terutama bila perusahaan mempunyai neraca yang sifatnya kompleks, berikut ini rumusnya :

Perubahan = (AR periode ini – AR periode lalu) + (inventaris periode ini – inventaris periode lalu) – (AP periode ini – AP periode lalu)

Dalam hal ini, AR merupakan piutang dagang dan AP adalah utang dagang.

4 Pengeluaran Modal

Sangat dimungkinkan untuk memperoleh belanja modal untuk perusahaan tanpa laporan arus kas. Anda bisa menggunakan rumus dengan item baris yang berasal dari laporan laba rugi dan laporan neraca. Berikut ini adalah rumusnya :

CapEx = PP&E periode ini – PP&E periode lalu + Depresiasi & Amortisasi

5 Menggabungkan Komponen-komponen Rumus Free Cash Flow

Untuk menggabungkan berbagai komponen rumus free cash flow, kmau bisa menggunakan formula di bawah ini :

Free Cash Flow = Pendapatan bersih + [depresiasi + amortisasi + komponen berbasis saham + biaya penurunan nilai + untung / rugi investasi] – [(AR saat ini – AR lalu) + (AP saat ini – AP lalu)] – [PP&E saat ini – PP&E lalu + depresiasi & amortisasi]

Atau sederhananya dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Free Cash Flow = Penghasilan bersih + Pengeluaran non-tunai – Peningkatan modal kerja – Pengeluaran modal

Penutup

Demikianlah penjelasan ini dan cara menghitungnya. Tapi, bila kamu masih kesulitan atau tidak memiliki waktu yang cukup untuk menghitung arus kas bebas atau melakukan berbagai aktivitas akuntansi lainnya, kamu bisa menggunakan aplikasi bisnis financial

Semoga artikel ini menambah wawasan dan pengetahuan kamu

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia
Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *