Physical Address
admin@arphamandiri.com
Dari Peninggalan Kerajaan Singasari yang bercorak Kerajaan Hindu-Buddha kita mengetahui sejarah dan peningalannya yang menjadi cikal bakal kerajaan majapahit yang pernah berdiri di Indonesia.
Pusat pemerintahan kerajaan singasari ini berada di Singasari, Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada tahun 1222 dan berakhir tahun 1292. Kerajaan ini sering dieja dengan nama Singosari atau Singhasari.
Berdasarkan dari prasasti, kerajaan ini awalnya bernama Kerajaan Tumapel, tapi lebih dikenal dengan nama Kerajaan Singasari. Terbentuknya kerajaan ini tak lepas dari pengkhianatan yang dilakukan Ken Arok terhadap tunggul ametung, yang kemudian mendirikan Kerajaan Singasari dan menjadi raja pertamanya.
Kerajaan Singasari kemudian runtuh sekitar tahun 1292 yang disebabkan karena serangan pemberontakan Jayakatwang dari Gelanggelang.
Ada banyak Peninggalan Kerajaan Singasari yang ditemukan, baik berupa candi, prasasti, arca atau situs arkeologi lainnya. Kebanyakan situs bersejarah dari peninggalan Singasari ditemukan di wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya, khususnya di Kecamatan Singasari yang dulu pernah menjadi pusat pemerintahannya.
Dalam artikel ini saya akan membahas peninggalnnya mari kita simak.
Berikut ini ada sekitar 16 situs sejarah peninggalan Kerajaan Singasari, baik berupa candi, prasasti, arca, kitab dan situs arkeologi lain dalam sejarah Kerajaan Singasari.mari kita simak.
Candi Singasari ini terletak di lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna di Desa Renggi, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang.Diperkirakan dibangun pada tahun 1300 untuk menghormati Raja Kertanegara.
Sering disebut sebagai Candi Menara dan Candi Cungkup, Candi ini candi bercorak Syiwa yang dibangun pada bagian tengah halaman, dengan beberapa arca Syiwa di sekeliling taman tersebut.
Diduga bahwa pembangunan Candi Singasari ini tidak pernah selesai dibangun. dan Pada tahun 1930, pemerintah hindia-Belanda sempat melakukan pemugaran pada candi ini. Meski begitu, masih ada beberapa bagian candi yang rusak.
Baca Juga :
Candi Jago termasuk ke dalam salah satu peninggalan Kerajaan Singasari. Candi ini dibangun pada abad ke-1 dan terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Dalam candi ini, terdapat relief Kunjarakarna dan Pancatantra yang tersusun rapi pada batu andhesit.
Pada Bangunan Candi Jago bagian atas hanya tersisa sebagian saja, diperkirakan karena pernah tersambar petir. Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak. Berdasarkan cerita legenda, candi ini merupakan candi yang digunakan Raja Kertanegara untuk beribadah.
Candi Kidal ini terletak di Desa Kidalrejo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi kindal ini dibuat dengan batu andhesit dan berdimensi geometris vertikal. Atap candi terdiri dari 3 tingkat seperti Ratna, yang merupakan karakteristik semua candi Hindu, atau Stupa, yang merupakan karakteristik dari candi Budha.
Candi kendal dibangun sebagai tanda penghormatan kepada raja kedua Kerajaan Singasari yang bernama Anusapati. raja Anusapati memerintah Singasari selama 20 tahun sejak tahun 1227 hingga 1248. Anusapati kemudian dibunuh oleh Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Kerajaan Singasari.
Candi Sumberawan merupakan bangunan candi berbentuk stupa yang letaknya di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Candi ini terbuat dengan material batu andhesit. Dan Dulunya candi Sumberawan ini digunakan oleh umat Buddha untuk beribadah.
Candi Sumberawan menjadi satu – satunya stupa yang dapat ditemukan di provinsi Jawa Timur. Dan letak dari Bangunan ini ada di dekat telaga yang airnya sangat jernih. Banyak orang yang menganggap bahwa pemandangan yang dilihat dari candi ini terlihat sangat indah.
Candi Jawi merupakan bagian dari peninggalan Kerajaan Singasari yang terletak di kaki Gunung Welirang, Desa Candi Wates pada pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan, Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Di perkirakan Candi ini dibangun pada abad ke-13 dan nama aslinya adalah Candi Jajawa.
Dan Candi ini digunakan sebagai tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari, yakni Kertanegara. Pada Material candi ini cukup unik, dimana bagian kaki menggunakan batu hitam, bagian tubuh menggunakan batu putih, sedangkan bagian atap menggunakan campuran batu gelap dan putih.
Selain candi, ada juga peninggalan Kerajaan Singasari berbentuk arca, termasuk Arca Dwarapala. Arca ini berupa patung penjaga gerbang dalam ajaran Siwa dan Buddha. Bentuknya mirip sebuah monster dengan ukuran yang sangat besar.
Menurut penjaga situs ini, Arca Dwarapala merupakan sebuah tanda bahwa kita sudah masuk ke dalam wilayah Kotaraja dan sisia peninggalan Kerajaan Singasari. Arca ini sendiri dibangun dengan menggunakan material batu monolitik.
Baca Juga :
Arca Ganesha ini juga jadi salah satu arca dari peninggalan Kerajaan Singasari yang cukup dikenal. Arca Ganesha dikenal sebagai sebuah patung manusia berkepala gajah, dengan rambut yang disanggul ke atas menyerupai mahkota.
Selanjutanya Arca Prajnaparamita termasuk salah satu peninggalan Singasari. Arca ini diperkirakan berasal dari abad ke-13, Ditemukan di reruntuhan Cungkup Putri dekat Candi Singasari. Diperkirakan bentuk arca ini merupakan perwujudan dari Ken Dedes, ratu pertama Singasari, pelambang dari kesuburan.
Arca Amoghapasa adalah sebuah patung batu paduka Amoghapasa sebagai salah satu perwujudan Lokeswara, sebagaimana disebutkan pada prasasti Padang Roco. Arca ini merupakan hadiah dari Raja Kertanagara rajake 5 Singhasari kepada Tribhuwanaraja raja Melayu di Dharmasraya pada tahun 1286 Masehi.
Selain dari candi dan arca, Ada juga prasasti peninggalan Kerajaan Singasari. Prasasti Singasari ini dibuat pada tahun 1351 dengan menggunakan aksara Jawa. Lokasi penemuan prasasti ini ada di Kecamatan Singasari, di Kabupaten Malang.
Prasasti ini sendiri dibuat untuk mengenang pembangunan candi pemakaman yang dilakukan oleh Mahapatih Gajah Mada. Prasasti Singasari ini berisi tanggal serta penggambaran letak benda angkasa serta maksud dan arti dari prasasti ini.
Prasasti Wurare menjadi bagian dari peninggalan Singasari yang ditulis menggunakan bahasa Sansakerta dan bertanggal 21 November 1289. Prasasti ini dinamakan prasasti Wurare karena merupakan sebuah peringatan penobatan ,arca Mahaksobhya di tempat yang disebut Wurare.
Dan Prasasti ini sendiri dibuat sebagai bentuk penghormatan sekaligus pelambang bagi Raja Kertanegara yang dianggap telah mencapai derajat Jina. Di dalam Prasasti Wurare berbentuk 19 bait sajak dan tulisannya ditulis secara melingkar pada bagian bawah prasasti.
Prasasti Manjusri merupakan sebuah manuskrip yang diukir pada bagian belakang Arca Manjusri. Prasasti ini di perkirakan dibuat tahun 1343 dengan menggunakan aksara Jawa Kuno dan Sansakerta.
Pada Awalnya prasasti ini ditempatkan di Candi Jago, namun sekarang disimpan di Museum Nasional, Jakarta.
Prasasti ini sendiri terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pertama di atas Bodhisattva dengan 3 baris tulisan dan bagian kedua diukir di belakang patung dengan 7 baris tulisan. di prasasti Manjusri berisi tentang penempatan patung Manjusri oleh Adityawarman pada tahun paling awal di Jina.
Prasasti Mula Malurung ini merupakan sebuah piagam penganugerahan dan pengesahan untuk Desa Mula dan Desa Malurung yang diberikan kepada Pranaraja. Prasasti ini sendiri diterbitkan oleh Raja Kertanegara pada tahun 1255 Masehi atas perintah ayahnya, Wisnuwardhana.
Dalam Prasasti ini berbentuk lempengan tembaga yang ditemukan di dua waktu yang berbeda, pertama pada tahun 1975 di kota Kediri, Jawa Timur, dan kedua pada tahun 2001 di lapak penjual barang loak yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Dan Semua lempengan kini sudah disimpan di Museum Nasional di Jakarta.
Prasasti Kudadu merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Singasari. pembuatan Prasasti ini diperkirakan pada tahun 1293 Masehi. Di dalam Prasasti ini memuat beberapa informasi, salah satunya menyebutkan bahwa pada awalnya kerajaan Singasari dikenal dengan nama Kerajaan Tumapel.
Dan dalam Prasasti ini juga memuat informasi bahwa Singasari di bawah pemerintahan raja Kertanegara awalnya mendapat serangan dari tentara Kediri. Serangan tersebut terjadi ketika raja Kertanageara melawat ke Darmasraya di Sumatra. akhirnya Singasari yang sedang kosong pun porak poranda akibat serangan Kediri.
Prasasti Amoghapasa merupakan prasasti yang tertulis pada bagian belakang stupa patung batu yang disebut paduka Amoghapasa. dan Pada tahun 1347, Adityawarman menambah pahatan aksara pada bagian belakang patung tersebut untuk menyatakan bahwa patung ini melambangkan dirinya. kini Prasasti disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.
Pemandian Suci juga merupakan salah satu situs peninggalan yang diyakini berasal dari Kerajaan Singasari atau Kerajaan Majapahit. Situs ini berupa kolam menjadi tempat pemandian suci yang sering digunakan oleh kalangan istana kerajaan.
Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu.