Sejarah Hari Halloween 31 Oktober

Setiap tanggal 31 oktober ada perayaan yang rutin dilakukan setiap tahun oleh umat Kristen yang identik dengan hal-hal berbau horor dan kostum seram, yaitu Hari Halloween.

Pada dasarnya tidak semua orang ikut memperingati perayaan ini, tetapi siapa yang tidak kenal akrab dengan ucapan, “Trick or treat” ini. Perayaan dilakukan pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya.

Seperti hari raya imlek dan hari valentine, halloween juga memiliki sejarah yang rutin dirayakan setiap tahunnya dan Hampir di berbagai dunia mempunyai versi Halloween yang tersendiri, bermula dari Hari Orang Mati (Día de Muertos) di Mexico hingga ke Hari Menyapu Kubur (Qingming Jie) di China.

Dalam artikel kali ini saya akan membahas Sejarah Hari Halloween 31 Oktober, mari kita bahas.

Sejarah Hari Halloween

Halloween pada mulanya hari raya atau festival dalam agama Kristen khususnya yang Katolik pada tanggal 31 Mei tahun 69 masehi. Namun perayaan hari orang mati di Eropa itu sudah ada sebelum perayaan Halloween.

Foto by pexels

Sebelum perayaan Halloween itu muncul dalam masyarakat Yunani barat, Penganut Agama Pagan Yunani itu sudah memiliki perayaan yang serupa yang disebut dengan Verrelia yang jatuh pada tanggal 21 Februari

Selain pagan Yunani orang-orang Eropa saat itu menganut agama Druid dari bangsa Celtic di mana ketika itu mereka punya perayaan yang sama yang disebut dengan yang samahain, samahain sama dengan verrellia dirayakan pada tanggal 1 November juga seperti kepercayaan Halloween yang sekarang..

Baca Juga :

Samhain,Hari Raya kaum pagan

Bangsa Celtic hidup 2000 tahun yang lalu, mereka itu tinggal sebagian besar di daerah yang sekarang ini menjadi negara Irlandia,Inggris raya dan Prancis Utara, mereka merayakan tahun baru mereka pada tanggal 1 November dimana pada tanggal 1 November itu menandakan akhir dari musim panas dan musim panen.

Foto bY Pexels

Pada saat itu merupakan Awal dari musim dingin yang gelap, Gelap dan dingin ini secara bersamaan diyakini sebagai waktu dalam setahun yang sering dikaitkan dengan kematian manusia.

Bangsa Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru sebelum tanggal 1 November itu pada malam 31 Oktober merupakan batas dimensi alam antara dunia yang hidup dan alam dimensi yang mati menjadi kabur sehingga mereka meyakini bahwa hantu orang mati akan kembali ke alam dunia pada malam tersebut.

karena itu pada malam 31 Oktober mereka merayakan festival orang mati yang disebut samhain. selain meyakini jika kedatangan roh-roh itu dapat menyebabkan masalah dan merusak tanaman, Bangsa Celtic juga berfikir bahwa kehadiran roh Dunia Lain dapat membantu para Droid atau pendeta Celtic untuk membuat prediksi tentang masa depan mereka khususnya untuk memprediksi kondisi alam pada masa depan demi keperluan bertani dan berternak melalui perantara roh-roh.

Untuk memperingati acara tersebut kaum Druid itu membangun api unggun Suci yang sangat besar dimana orang-orang berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan kepada dewa Celtic.

Jenis Ramalan yang mereka lakukan itu seperti membakar kacang hazelnut, Jika dia mengungkapkan beberapa pilihan diantaranya jika kacang tersebut dapat dibakar maka pertanda bahwa pilihan tersebut adalah baik, namun jika kacang itu melompat ketika dibakar maka pertanda bahwa pilihan tersebut adalah buruk.

Atau seperti ramalan-ramaran lain seperti barang yang disembunyikan dalam kue-kue di mana masa depan seseorang akan diramalkan sesuai Benda apa yang didapatkan dalam kue tersebut. misalkan Jika dia mendapatkan cincin maka dia akan diramalkan segera menikah dan sebagainya.

Selama perayaan mereka menggunakan kostum yang biasanya terbuat dari kepala dan kulit binatang dan kostum-kostum lain seperti topeng atau menghitamkan wajah mereka dengan arang dari api unggun. lalu mereka mengunjungi rumah-rumah dan membacakan syair doa atau lagu untuk ditukarkan dengan makanan.

Malam Para Santo

Pada tanggal 13 Mei 609 M Paus bonifasius IV mendirikan Pantheon di Roma untuk sebuah perayaan mengenang para Martir Kristen oleh Katolik Roma atau gereja barat.

Foto by Pexels

Namun pada abad ke-8 Paus Gregorius III mengembangkan lagi, dari yang semula untuk mengenang semua orang-orang suci dalam kekristenan. Orang-orang Suci itu disebut dengan istilah Santo atau Santa dalam Kristen Katolik dan Ortodok, Tanggalnya pun di pindahkan dari tanggal 13 Mei menjadi tanggal 1 November.

karena perayaan untuk mengenang semua orang suci maka dalam bahasa Inggris itu disebut dengan nama All Hallows Day yakni hari semua orang suci.

Sejak abad ke-12 Tanggal ini telah menjadi hari suci bagi Kristen barat, dirayakan dengan tradisi-tradisi membunyikan lonceng gereja untuk para roh di purgatorium atau api penyucian, termasuk juga dengan berpakaian hitam dan berparade di jalan-jalan untuk mengenang jiwa-jiwa yang malang

Termasuk tradisi membagi-bagi kue dan diganti dengan imbalan berupa doa untuk orang-orang yang matI. perayaan ini diselenggarakan pada malamnya yakni sebelum tanggal 1 November pada malam dari tanggal 31 Oktober.

Karena halus di rayakan ini pada tanggal 1 diesokan harinya maka pada malam itu tanggal 31 Oktober disebut dengan nama All Hallows’ Eve atau malam semua orang suci. Dari kata All Hallows’ Eve ini kemudian berubah menjadi Halloween setelah dipengaruhi oleh budaya bahasa Skotlandia, inilah yang kemudian menjadi awal dari hari perayaan Halloween.

Penyatuan Budaya

Pada tahun ke-43 Masehi orang-orang dari kekaisaran Romawi telah menaklukkan sebagian besar wilayah Celtic. Dari sana kemudian terjadilah akulturasi dimana festival ferralia pada bulan Februari itu digabungkan dalam perayaan samhain pada tanggal 1 November

Foto by unsplash

Semenjak saat itulah orang-orang Eropa merayakan festival orang mati pada tanggal 1 November. Selanjutnya sekitar 10 abad kemudian ketika kekaisaran Romawi Barat itu sudah menjadi Kristen maka tradisi samhain itu di kristenisasikan dari perayaan non Kristen menjadi perayaan yang dapat diterima dalam kekristenan khususnya pada tradisi Katolik

Halloween itu dari segi nama itu berasal dari Kristen seperti yang kita jelaskan, namun dari segi tradisi dan asal-usulnya itu sudah ada sebelum kekristenan, sehingga Halloween itu sebenarnya tradisi orang Celtic Eropa dan Penganut Agama Droid yang sudah di kristenisasikan atau dimodifikasi oleh tradisi Kristen.

Simbol Halloween

Secara simbol hari halloween identik dengan kostum hantu dan hal-hal berbau mistis. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi simbol kuat dari perayaan ini. Simbol tersebut merupakan labu yang berbentuk mengerikan dan dikenal sebagai Jack O’lantern, orang-orangan sawah, dan ucapan “Trick or treat”.

Foto by Pexels

Pada perayaan hari halloween, labu yang bernama Jack O’Lantern diisi dengan lilin yang menyala. Kebiasaan ini berasal dari masyarakat Amerika dengan tujuan untuk menambah kesan horor. Hal tersebut tidak lepas dari labu sebagai salah satu hasil pertanian masyarakat Amerika.

Pemberian nama Jack O’Lantern pada labu berdasar dari legenda masyarakat Irlandia atau bangsa Celtic. Konon pada masa itu hidup seorang petani malas, tetapi cerdas bernama Jack O’Lantern. Karena kecerdasannya sang petani berhasil menipu iblis agar dirinya tidak jadi dimasukkan ke dalam neraka.

Sayangnya meski berhasil menipu iblis, Jack O’Lantern tetap tidak mendapat izin untuk masuk ke surga. Karena itulah arwahnya berkeliaran dengan membawa sebuah lentera. Berdasarkan legenda tersebut dibuatlah labu seram yang biasanya ditaruh di depan rumah pada perayaan hari halloween.

Ucapan Trick or treat

Pada mulanya ucapan ‘trick or treat’ merupakan mantera untuk mengusir dan menenangkan para roh jahat. Tetapi seiring berjalannya waktu mantera tersebut berubah maksud dan penggunaannya. Bahkan menjadi semacam simbol pada perayaan halloween.

Simbol ini dimulai ketika bangsa Irlandia bermigrasi ke wilayah Amerika pada kisaran abad ke-19. para imigran tersebut menghasilkan perpaduan budaya antara dua negara. Salah satunya adalah tradisi yang berasal dari Irlandia ketika anak-anak mengunjungi rumah tetangga mereka dan mengucapkan “trick or treat” untuk meminta permen.

Pada awalnya hanya Anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan anak nakal Irlandia yang melakukannya. Karena itu masyarakat Amerika mencetuskan suatu ide agar anak-anak diberi saja permen atau sesuatu yang bisa menyogok mereka.

Sekarang kebiasaan tersebut berkembang menjadi suatu budaya yang bisa dilakukan siapa saja. itu juga menjadi salah satu alasan mengapa malam Halloween juga disebut sebagai Beggar’s Night yang berarti malam pengemis.

Penyebaran di amerika utara

Perayaan dan tradisi ini Kemudian menyebar ke Amerika karena dibawa oleh para imigran khususnya di kawasan Amerika Utara, oleh karen itu di Meksiko pada tanggal 1 sampai 2 November itu ada tradisi yang serupa dengan Halloween yang disebut dengan nama (Día de Muertos)

Perayaan ini dianggap sudah mengalami percampuran antara tradisi Kristen dan tradisi lokal Meksiko di sana. Mereka membuat altar khusus bagi arwah keluarga yang sudah mati yang kemudian diisi dengan fotonya dan menyediakan sesajen berupa makanan favoritnya untuk menyambut roh-roh keluarga yang datang.

kemudian anak-anak Meksiko berkostum ala-ala tengkorak dan berkunjung ke rumah-rumah untuk mendapatkan kala Felita, yaitu hadiah kecil berupa permen. tradisi (Día de Muertos) ini merupakan bentuk lain dari Halloween namun versi kearifan lokal Meksiko

Tradisi perayaan orang mati di asia

di Asia sebenarnya juga ada tradisi perayaan yang serupa seperti ini perayaan orang mati seperti itu Misalkan dalam tradisi agama tradisional Cina dan agama Buddha mereka memiliki festival yang disebut

  • Qingming Jie dari Cina
    • Tradisi dimana keluarga mengunjungi makam leluhur mereka untuk membersihkan kuburannya kemudian berdoa kepada leluhur mereka dan membuat persembahan ritual dimana persembahan yaitu biasanya mencakup hidangan makanan tradisional Cina dan pembakaran dupa serta kertas dupa.
  • cioko atau festival hantu dari Cina
    • pada hari itu diadakan pembacaan parita dan persembahan untuk roh-roh yang bergentayangan yang tidak berkeluarga atau yang ditelantarkan oleh keluarganya, acara ini dibuat untuk didedikasikan bagi roh-roh yang kesepian dan kelaparan Makanya festival dinamai dengan festival hantu kelaparan

Jadi Qingming Jie itu semua roh itu mendapatkan doa dan sesajenan dari keluarganya maka cioko ini diperuntukkan bagi roh-roh yang gak punya keluarga roh-roh yang kelaparan dan kesepian seperti itu

  • Obon dari Jepang
    • festival itu biasanya dimuliakan dengan tarian bon odori yang mana festival Obbon ini juga punya kaitannya dengan festival hantu dari Cina tersebut
  • Di Korea dikenal dengan nama hari raya miryang baekung nori
  • Sat thai dari Thailand
  • Bound kauopadap din di Laos
  • Phchum ben Di Kamboja
  • Di Vietnam dikenal dengan nama tet trung nguyen
    • semua festival hantu dan roh ini berkaitan erat dengan tradisi Cina dan agama Buddha
  • Di India itu ada yang namanya Fitri paksa dan
  • Di Indonesia disebut dengan hari raya Galungan di Bali

Nah kalau bisa dibilang semua yang tadi itu adalah varian bentuk halloweennya orang-orang Asia.

namun sayangnya perayaan hari orang mati di Asia, walaupun sama-sama berakar dari agama tidak seterkenal perayaan hari orang mati dari Eropa yakni Halloween.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat.

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *