Physical Address
admin@arphamandiri.com
Short attention span merupakan kondisi yang membuat anak atau orang dewasa sulit fokus dan mudah terdistraksi dengan lingkungan sekitarnya. Penyebabnya beragam, seperti depresi, cedera kepala, hingga autisme.
Pernahkah kamu pernah melihat anak yang sulit fokus saat sedang melakukan sesuatu? Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada kehidupan si kecil.
Untuk bisa mengatasinya, orangtua bisa mencoba terapi perilaku hingga melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan perhatian.
Dalam artikel kali ini saya akan membahas cara mengatasi short attention span, mari kita simak.
Jika ditelaah kata per kata, short – pendek, attention – perhatian, dan span – jangka waktu.
Merujuk dari ketiga kata tersebut, artinya short attention span merupakan kondisi yang dapat menyebabkan seseorang sulit fokus / memperhatikan dan mudah terganggu saat sedang melakukan sesuatu dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga : Gangguan Kepribadian Antisosial atau Antisocial Personality Disorder (ASPD)
Short attention span dapat disebabkan sejumlah faktor psikologis dan fisik, di antaranya:
Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas / attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dapat menyebabkan short attention span.
Dilansir dari Healthline, ADHD ini dapat menyebabkan penderitanya sulit fokus dan mengontrol hasrat mereka. Anak – anak yang menderita ADHD cenderung sering melamun, sulit mengatur waktu, gelisah, cemas, dan mudah lupa.
Gangguan kesehatan mental seperti depresi juga bisa menyebabkan susah fokus. Karena, gangguan ini dapat membuat penderitanya menjadi sulit berkonsentrasi atau fokus.
Dilansir dari sebuah studi yang jurnal Developmental Medicine & Child Neurology, cedera kepala menjadi penyebab umum dari masalah perhatian seperti short attention span.
Gejala lain dari cedera kepala yaitu di antaranya sakit kepala, pusing, mual, merasa bingung, perubahan kepribadian, hilang ingatan, kejang, hingga gangguan penglihatan.
Selanjutnya disebabkan oleh gangguan belajar. Kondisi ini membuat keterampilan dasar anak dalam belajar, seperti membaca dan menghitung, menjadi terganggu.
Beberapa jenis gangguan belajar yang paling umum, di antaranya disleksia, diskalkulia, hingga disgrafia. Selain itu, beberapa ciri umum dari gangguan belajar :
Autism spectrum disorder (ASD) atau autisme juga bisa menjadi penyebabkan short attention span. Kondisi ini umumnya dapat dideteksi sejak masa kanak-kanak.
Anak – anak yang mengidap autisme umumnya memiliki masalah dalam kemampuan sosial, emosional, dan komunikasinya.
Dikutip dari Web MD, salah satu penyebab sulit fokus pada anak merupakan gangguan stres pascatrauma. Ingatan akan kejadian traumatis yang jadi penyebabnya, dapat membuat otak anak kesulitan untuk fokus dalam mengerjakan sebuah tugas.
Ciri-ciri utama dari short attention span yaitu sulit fokus saat melakukan sesuatu.
Meski begitu, masih ada banyak gejala lain yang perlu diwaspadai, seperti:
Terdapat beberapa dampak buruk dari sulit fokus yang dapat dirasakan oleh si kecil, di antaranya:
Cara mengatasi short attention span dilakukan berdasarkan kondisi medis yang menyebabkannya. Contohnya, jika penyebabnya ADHD, kondisi ini akan ditangani dengan obat-obatan dan terapi perilaku.
Selain itu, terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasi short attention span.
Mengunyah permen karet
Berbagai studi di dalam jurnal BioMed Research International menyatakan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan fokus dan performa saat bekerja.
Tidak cuma itu, mengunyah permen karet juga dinilai mampu meningkatkan kewaspadaan dan menurunkan stres.
Meski begitu, kamu perlu diingat bahwa mengunyah permen karet bukanlah solusi jangka panjang. Efeknya dalam meningkatkan konsentrasi juga tidak berlangsung lama.
Minum air putih
Dengan Menjaga hidrasi atau asupan cairan di dalam tubuh adalah hal yang penting. Jika tidak dilakukan, si kecil dapat mengalami dehidrasi dan membuatnya semakin sulit untuk berpikir jika jarang minum air.
Olahraga
Dengan Berolahraga tidak hanya menyehatkan kesehatan fisik, tapi juga bisa mengasah kemampuan anak dalam berfokus.
Bahkan, studi di dalam jurnal HHS Public Access menyatakan bahwa berolahraga bisa meningkatkan perhatian dan fokus pada penderita ADHD. dan Bagi anak-anak, olahraga yang dapat dicoba berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
Terapi perilaku
Terapi ini dapat membantu anak untuk bisa mengidentifikasi dan merubah perilaku yang tidak baik atau membahayakan dirinya sendiri.
Ada pula bukti yang menyatakan bahwa terapi perilaku merupakan cara efektif untuk mengatasi kurangnya kemampuan untuk memperhatikan pada pasien ADHD.
Meditasi
Salah satu cara yang dianggap ampuh untuk mengatasi short attention span dengan melakukan meditasi.
Meditasi merupakan sebuah metode melatih pikiran untuk fokus dan mengalihkan pikiran di dalam kepala.
Sebuah studi dimuat dalam Journal of Cognitive Enhancement dijelaskan bahwa meditasi dapat meningkatkan fokus. Jika dilakukan secara rutin, meditasi bahkan dianggap mampu meningkatkan perhatian seseorang secara berkelanjutan.
Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu