Physical Address
admin@arphamandiri.com
Teori Segitiga Cinta Sternberg – Salah satu alasan semua orang suka ilmu psikologi adalah cinta, karena dapat menjadi obat yang menyembuhkan hati yang rusak dan kesepian. Namun, pada bersamaan cinta juga bisa menjadi narkoba yang memabukkan, membuat waktu menjadi cepat dan menuntun kepada hal-hal yang bodoh.
Dalam cabang-cabang ilmu psikologi, ada beberapa ilmuwan yang membahas teori tentang hubungan cinta antara dua individu. Salah satunya teori cinta Sternberg. Teori ini banyak digunakan untuk meneliti korelasi antara cinta dengan pernikahan, orientasi hubungan romantis, kecenderungan seseorang dalam berkomitmen dan lain sebagainya. Terlebih, teori ini juga menjadi dasar dari psikologi cinta.
Jadi, apakah ada perbedaan-perbedaan jenis cinta? Apakah ada klasifikasi antara cinta monyet dengan cinta antar teman? Dalam artikel kali ini saya akan membahas mengenai Mengenal Teori Segitiga Cinta Sternberg (Bukan Cinta Segitiga). mari kita bahas.
Dalam teori Robert Sternberg mengatakan bahwa ada 3 komponen dari cinta yang bisa muncul, yaitu: intimacy, passion, dan commitment.
Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing komponen :
Bagaimana jika kamu tidak merasakan ketiga komponen ini? Berdasarkan teori Sternberg, jika ketiga komponen ini tidak ada dikategorikan sebagai Non-Love, atau bukan cinta.
ketiga komponen di atas akan bergabung menjadi 7 jenis cinta, sesuai dengan masing-masing komponen yang hadir dalam hubungan tersebut.
menurut Sternberg, cinta didefinisikan sebagai sebuah cerita kehidupan yang ditulis seseorang. Dimana peristiwa tersebut berisi tentang karakter pribadi, minat dan perasaan dalam koneksinya kepada orang lain.
Sternberg menilai, cerita-cerita yang dilukiskan oleh setiap orang akan menjadi dasar seseorang dalam membuat keputusan dalam sebuah hubungan.
Baca Juga :
Kedekatan yang dimaksud merupakan rasa terikat, dan perasaan dekat dalam sebuah hubungan romantis. Perasaan tersebut didasari dari unsur emosi yang dikombinasikan dengan rasa percaya antara dua pihak individu.
Dalam perkembangannya, Kedekatan ini tidak hanya pada pasangan saja, tapi lebih luas seperti hubungan antara anggota keluarga terdekat atau sahabat.
Berikut contoh yang timbul dengan adanya komponen Kedekatan (Intimacy):
Unsur ini merupakan dorongan kuat untuk bersama seseorang yang kita cintai, yang didukung dengan adanya ketertarikan secara fisik dan seksual.
Tidak seperti intimacy, komponen Passion ini terbatas pada hubungan romantis antar setiap individu. Peningkatan hubungan ini juga lebih cepat dari komponen Kedekatan.
Berikut ini Indikasi unsur passion diantaranya :
Komponen terakhir ini dikenal dengan decision karena merujuk pada keputusan untuk mencintai dan menetapkan, ingin selamanya bersama pasangan hidupnya.
Sama seperti Kedekatan (Intimacy), perasaan ini tidak hanya muncul pada pasangan romantis, melainkan juga keluarga dan hubungan kerabat. unsur terakhir ini merupakan puncak dari komponen cinta.
Indikasi dalam unsur Komitmen (Commitment) meruakan rasa ingin saling mempertahankan walau terjadi pasang-surut dalam perjalanan hubungan keduanya.
Dari teori segitiga cinta Sternberg diatas, maka dapat disimpulkan tipe-tipe cinta menurut Sternberg seperti berikut ini :
Kondisi terjadi dimana tidak terdapat tiga unsur dari teori cinta Sternberg. sebagai Contohnya pada hubungan perkenalan atau hubungan dengan orang-orang biasa (casual interaction).
Kondisi ini yang mendominasi unsur intimacy (perasaan menyukai). Sebagai Contoh, pada hubungan pertemanan yang tidak menimbulkan gairah. Bahkan ketika passion itu muncul, maka seketika salah satu pihak akan merasakan kehilangan.
Kondisi ini terjadi dimana gairah mendominasi kuat, Akan tetapi tidak ada hasrat dan komitmen. Sebagai Contoh, cinta saat pertama kali melihat seseorang cinta pada pandangan pertama (love at first sight).
kondisi ini terjadi dimana dalam suatu hubungan komitmen tanpa ada kedekatan dan hasrat. sebagai Contoh pada pernikahan paksa Tidak sedikit hubungan pernikahan mengalaminya.
Sebaliknya dari Empty Love, hubungan ini hanya didominasi oleh hasrat dan kedekatan tanpa adanya komitmen. Sebagai Contoh, cinta lokasi (cinlok) antara dua individu yang bisa saja berakhir ketika keduanya sudah tidak berada pada lokasi/lingkungan bersama.
Hanya Berisi komponen kedekatan dan hasrat. Contoh dari hubungan ini merupakan hubungan persahabatan yang keduanya saling menjaga untuk waktu yang lama.
Sebuah hubungan cinta yang ironis. Adanya komitmen dan hasrat. Tapi tanpa adanya kedekatan. Sebagai Contoh pada pernikahan yang terjadi dengan cepat atas pertimbangan passion.
Yang terakhir ini merupakan puncak cinta dari sebuah hubungan yang diidamkan oleh semua orang. Yaitu keseimbangan yang terjadi antara intimacy, passion dan commitment.
Meskipun Sternberg menyatakan bahwa kondisi yang seperti ini sulit dan membutuhkan kecerdasan dari ke dua pasangan tersebut dalam rangka mempertahankannya.
Dari Ketiga komponen di atas akan saling berinteraksi dan menciptakan 7 jenis cinta yang dapat berubah seiring dengan waktu.
Setiap jenis cinta ini bisa menjadi permulaan suatu hubungan, maupun menjadi hasil perubahan karena peristiwa maupun pengaruh keterlibatan pasangan tersebut.
Berikut ini jenis cinta yang kerap menjadi awal mula hubungan yang romantis.
Awalnya hanya berteman dan akhirnya berujung pacaran. Pertemanan merupakan jenis cinta yang hanya memiliki komponen kedekatan (intimacy), sehingga kekurangan komitmen (dalam konteks romantis) maupun hasrat (passion).
Sternberg berpendapat bahwa Pertemanan sering kali menjadi akar atau permulaan jenis-jenis cinta yang lain.
Nafsu, Nafsu Ya, jenis cinta ini hanya memiliki komponen passion tanpa komitmen beserta intimacy (hubungan yang mendalam). Akan tetapi, tidak terbatas pada hawa nafsu saja ya.
Sternberg berpendapat Terkadang jenis cinta ini muncul karena belum adanya waktu untuk mengembangkan komponen lainnya. Mungkin karena bertemu secara online atau memang belum saling mengenal.
Disebut cinta kosong Karena hanya memiliki komponen komitmen dan tidak ada passion maupun intimacy. Cinta ini bisa saja terjadi ketika percintaan yang kuat sudah terkikis oleh waktu dan menghilangkan komponen passion dan intimacy.
Sternberg berpendapat hal ini bisa berlaku kebalikannya, seperti pernikahan antara pasangan yang dijodohkan mungkin awalnya kosong tetapi seiring waktu berubah menjadi jenis cinta yang lain.
Sering kali disebut Cinta bodoh,cinta monyet terjadi Cinta di masa SMP/SMA, hubungan saling suka tetapi tidak memiliki masa depan yang jelas. Cinta jenis ini memiliki komponen intimacy dan passion yang mendalam tapi tidak ada komitment.
Sternberg berpendapat Pasangan dengan cinta ini menikmati pembicaraan yang mendalam dan intim diantara mereka.
Hubungan tanpa status, Teman Tapi Mesra, bisa juga istilah serupa. Cinta ini bersifat intim, tetapi tidak terdapat sisi hasrat yang membara. Komponen Cinta ini melibatkan rasa suka dan ingin bersama sampai tua, tetapi terdapat hawa nafsu, minim atau bahkan tidak ada.
Cinta ini muncul pada pernikahan yang sudah kehilangan komponen hasrat (passion) tetapi pasangan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat.
Sternberg berpendapat Cinta ini juga bisa dilihat sebagai cinta antara teman maupun anggota keluarga yang sangat dekat.
Di cinta jenis ini hanya terdapat commitment dan passion saja. Jenis cinta ini sering diibaratkan dengan cinta yang impulsif, karena ketiadaannya kedekatan (intimacy). Hubungan ini kerap kali berakhir dengan cepat. Jenis cinta ini yang berhasil sering kali dinilai “beruntung”
Jenis cinta inilah yang paling komplit dan dianggap paling ideal oleh Sternberg. Cinta ini melibatkan Intimacy, Passion, dan Commitment. Pasangan yang mengalami cinta ini akan mengalami romansa dan pengalaman bercinta yang hebat meskipun sudah bertahun-tahun bersama. Mereka terhubung sangat dalam, sampai tidak bisa membayangkan hidup tanpa pasangannya dan tidak bisa membayangkan kebahagiaan tanpa pasangan mereka. Pasangan ini menerima perbedaan dan menghadapi tantangan bersama (Sternberg, 1999).
Siapapun yang pernah memiliki hubungan (khususnya percintaan) pasti akan menegaskan pentingnya mencari keseimbangan antara kebutuhan untuk bercinta, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, dan komitmen kedua belah pihak. Cinta perlu dedikasi, komunikasi yang baik, dan keterlibatan dari kedua belah pihak agar dapat bersemi dengan indah dan tahan lama.
Baca juga :
Seperti hubungan cinta yang dikira akan bertahan selamanya, ternyata teori ini juga terdapat banyak kelemahannya.
Menurut Mehrnoosh Hedayati cara Sternberg mendeskripsikan dan mengategorikan berbagai jenis hubungan sebagai “Cinta”, meskipun tidak ada komponen kedekatan (intimacy) yang merupakan esensi dari percintaan itu sendiri.
Dia juga menambahkan jika “Cinta” yang sering dibahas dan ditulis oleh penulis, akademis, dan bahkan penulis puisi ialah cinta yang keterlibatan secara aktif (consciousness), tidak dikembangkan dengan seiring waktu, dan pada akhirnya hilang dalam sekejap.
Cinta merupakan topik yang sulit dan akan selalu berkembang seiring perkembangan waktu. Dahulu cinta sering digambarkan secara lebih “passion” dengan perselingkuhan yang membuat sebuah relasi menjadi lebih panas.
Tapi hal tersebut menutupi kesempatan kita untuk menikmati cinta yang sebenarnya, tulus dari hati, dan sehat untuk entah berapa tahun lamanya.
Dalam hubungan percintaan, komponen kedekatan (intimacy) dan commitment merupakan dua unsur yang cenderung stabil. Itu berarti passion dinilai sebagai komponen yang selalu naik turun. Semua komponen ini dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas waktu yang dihabiskan oleh kedua individu itu.
Sternberg juga berpendapat faktor umur dapat menjadi pengaruh ada tidaknya unsur cinta tersebut (intimacy, passion dan commitment). Contohnya, Di saat remaja megalami hubungan romantis yang kemudian akan berangsur-angsur berubah.
Keseimbangan antara 3 komponen cinta yang dialami dalam hubungan akan cenderung bergeser dari satu tipe ke tipe lainnya. Semua itu tergantung bagaimana interaksi yang kemudian merubah dominasi masing-masing komponen tersebut.
Dengan memahami komponen-komponen ini, Sternberg berharap, setiap individu dapat mengetahui dan mengenali pola hubungan percintaannya, sehingga membantu untuk tahu kapan sebuah hubungan bermula dan akan segera berakhir.
Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan bermanfaat.