Physical Address
admin@arphamandiri.com
Tim adalah elemen yang paling penting didalam satu organisasi. karena dengan Tanpa adanya tim, kemungkinan besar organisasi tidak akan bergerak sedikitpun.Membuat Tim Impian
Tapi, dikondisi tertentu, dengan adanya tim-pun, tidak menjamin organisasi bergerak cepat dan bertumbuh pesat. Ada anggota tim yang perform bagus, ada juga yang malah kurang perform atau bahkan menghambat pergerakan organisasi.
Oleh karena itu bisa disebabkan karena culture organisasi yang belum terbentuk. Sebagian besar karyawan mungkin masih berpikir hanya untuk bekerja saja dan setidaknya jangan sampai terlihat bodoh.
Didalam buku The Culture Code karang karya Daniel Coyle, Daniel menjelaskan bagaimana kita bisa mengubah pola pikir tim, dari pemikiran diatas menjadi pola pikir yang lebih proaktif untuk mendukung kemajuan organisasi.
Ada 3 untuk menumbuhkan culture organisasi – Membuat Tim Impian, ayo kita bahas :
Bayangkan jika kamu sedang berada di sebuah acara dan tuan rumah acara tersebut dengan antusias menyambut kamu dengan pelukan, lalu bertanya tentang kesibukan kita, hobi kita, bahkan diskusi tentang kesamaan hobi yang ternyata kita miliki. Dan setelah berbincang beberapa menit, dan dia harus pergi sebentar untuk mengerjakan suatu hal
mungkin kamu akan merasa tidak sabar untuk bisa berbincang lagi dengannya, sang tuan rumah pengada acara ini secara langsung mengaktifkan 3 tombol isarat tentang yang di temukan dalam interaksi tim.
3 tombol tersebut adalah : Energi, Individualisasi, dan orientasi ke masa depan.
Secara paradoks, cara yang bagus untuk menekankan orientasi masa depan organisasi dan meningkatkan rasa memiliki adalah dengan memberikan umpan balik kritis kepada rekan satu tim dan berkata, “Saya
menjadi kritis karena saya memiliki harapan yang sangat tinggi dan saya tahu Anda dapat mencapainya.” Psikolog menyebut ini ‘umpan balik ajaib’ dan itu terbukti meningkatkan usaha dan kinerja.
Menyampaikan ‘umpan balik ajaib‘ secara langsung membutuhkan keberanian dan membuat rekan setim Anda tahu bahwa mereka pantas
ke grup khusus dengan masa depan cerah.
Baca Juga : Mengenal Deliberate Practice – Strategi Efektif dalam Belajar
Coba kita bayangkan, kita disebuah meeting yang cukup besar dengan anggota tim dan juga atasan kita. Atasan kita aktif untuk berdiskusi dengan setiap anggota tim, saling bertukar ide, dan membentuk ide yang terbaik.
Disini mungkin kita akan meras, “Sepertinya saya bisa nih mengungkapkan ide yang ada kepala saya, dan mungkin saya tidak akan dimarahi”. Hal inilah yang mungkin sebaiknya dipahami betul oleh seorang atasan atau pemimpin.
Bagaimana kita bisa memberikan perasaan aman dan nyaman bagi setiap anggota tim untuk ikut berkontribusi dalam banyak hal.
Sebagai contoh : pernah disuatu saat, Steve Jobs sedang mengadakan meeting untuk pengembangan produk baru. Steve berkata, “Saya punya ide yang keren, tapi saya butuh kalian untuk ikut juga membuat ide ini semakin keren lagi”.
Steve jobs sengaja memberikan. perasaan aman dan nyaman untuk anggota timnya agar bisa berkontribusi dan berpendapat, tanpa harus segan karena jabatan Steve yang seorang CEO.
Jika kamu pernah berkunjung kesebuah kantor yang cukup maju, kamu mungkin bisa melihat ada beberapa penghargaan, awards, dan foto-foto yang menunjukan prestasi perusahaan tersebut. Bahkan didalam kantornya, tepatnya di ruang kerja anggota tim terdapat banyak quotes, tulisan-tulisan yang menunjukan visi perusahaan.
Kode kultur organisasi ini menggunakan artifak, simbol, dan sejenisnya untuk menanamkan pemahaman kesetiap anggota tim bahwa kita sebagai organisasi memiliki tujuan dan visi yang jelas, dan hal ini dikomunikasikan berkali-kali setiap harinya.
Sebisa mungkin penggunaan kode kultur ini kita menggunakan hal yang sifatnya sangat visual.
Daniel Coyle memiliki statement sebagai berikut
“While successful culture can look and feel like magic, the truth is that it’s not. Culture is a set of living
relationships working toward a shared goal. It’s not something you are. It’s something you do.”
Daniel Coyle
Meskipun budaya organisasi yang sukses terlihat dan terlihat seperti magic, tapi kenyaannya tidak. Budaya organisasi merupakan sebuah rangkaian hubungan kehidupan dalam pekerjaan yang menuju tujuan bersama. Ini bukan tentang siapa kamu. Ini tentang apa yang kamu lakukan.
budaya organisasi yang bagus dan keren tidak bisa dibentuk dalam waktu singkat seperti sulap. Perlu ada nya penanaman kode kultur kepada setiap anggota tim, sehingga anggota tim memiliki prinsip yang sama dengan kamu sebagai pemimpin.
Daniel hanya menyederhanakan pembentukan budaya organisasi ini kedalam 3 kode kultur diatas. ini dia Tips Membuat Tim Impian yaang di ambil dari 3 kode kultur Daniel Coyle,
Semoga bisa menambah ilmu dan wawasan.