Sistem Ekonomi Kapitalis – Sejarah dimulainya, Pengertian & Ciri-Cirinya.

Apakah kamu tahu Semua negara yang ada di dunia tentu memiliki sistem ekonomi mereka masing-masing. Dimana biasanya sistem ekonomi yang diterapkan suatu negara akan berbeda dengan sistem ekonomi negara lain. Sistem Ekonomi Kapitalis merupakan Sistem ekonomi yang paling banyak di pakai.

Sistem ekonomi merupakan sebuah wadah untuk mengatur alokasi maupun pemanfaatan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang ada di suatu negara. Pengelolaan pada SDM dan SDA ini dimulai dari kegiatan memproduksi suatu barang hingga memasarkannya di pasaran.

Kegiatan produksi tersebut dapat dilakukan oleh pihak pemerintah secara langsung atau oleh masyarakatnya sendiri. semua ini bergantung kepada jenis sistem ekonomi apa yang mereka anut. Tentu kita sudah sering mendengar kata sistem ekonomi kapitalis di kehidupan sehari-hari. Lalu, apa sih sistem ekonomi kapitalis itu?

Dalam artikel ini saya akan membahas Sistem ekonomi kapitalis dari sejarah sampai pengertiannya, mari kita simak.

Mengenal Sistem Ekonomi Kapitalis

Perlu kamu ketahui bahwa sistem ekonomi kapitalis merupakan salah satu sistem ekonomi yang paling populer dan kontroversial di dunia.

Foto by unsplash

Sistem ini lahir dari hasil pemikiran dari ekonomi klasik. Sistem ekonomi kapitalis memiliki ciri utama, yaitu hak milik privat atas semua alat produksi dan juga distribusi dimanfaatkan untuk mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak-banyaknya.

Dasar dari sistem ekonomi kapitalis berasal dari konsep kapitalisme tersebut. Sistem ekonomi ini melanggengkan kapitalisme itu sendiri. Dengan diterapkannya sistem yang berlaku, akan memberikan kebebasan bagi para pelaku ekonomi dalam melakukan semua kegiatan ekonomi demi kepentingan ekonomi individu, faktor produksi dan sumber daya ekonomi.

Asal-usul kapitalisme sendiri berasal dari pemikiran Adam Smith melalui bukunya yang berjudul “Wealth of Nation” yang diterbitkan pada tahun 1776. Di dalam bukunya, dituliskan bahwa semua orang di dunia ini seharusnya diberi kebebasan untuk bekerja atau berusaha dalam persaingan yang sempurna tanpa intervensi dari pemerintah.

Sistem ekonomi kapitalis ini mempunyai konsep “keadilan” versinya sendiri. Keadilan yang dimaksud ialah semua orang berhak menerima imbalan berdasarkan prestasi kerja. Selain Adam Smith, ilmuwan yang populer di bidang ekonomi kapitalis adalah Karl Marx.

Sistem ekonomi kapitalis sudah dinilai semakin melebarkan sayapnya ke jurang-jurang sosial yang ada di masyarakat. karena itu, banyak orang di dunia ini menentang sistem ekonomi kapitalis. orang dengan ekonomi rendah akan merasa sangat dirugikan karena mereka tidak mempunyai kekuatan untuk bersaing di pasaran

Apalagi dengan adanya globalisasi yang membuat mudahnya masuk berbagai pasar lain ke dalam suatu negara seperti halnya yang dibahas pada buku Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobbel Ekonomi.

Baca Juga : Mengenal Idiologi Sosialisme – Ciri-Ciri, dan Perkembangannya

Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis

Pengertian dari sistem ekonomi kapitalis adalah sebuah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk mengatur ekonomi mereka sesuai dengan yang mereka inginkan dan butuhkan.

Foto by unsplash

Karena itu dapat dikatakan bahwa sistem ekonomi kapitalis merupakan kebalikan dari sistem ekonomi komando atau terpusat.

Apabila sistem komando lebih memberikan batasan kepada masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonominya sendiri, maka sistem ekonomi kapitalis justru kebalikannya.

Dimana dalam sistem ekonomi ini masyarakatnya melakukan kegiatan ekonomi mereka sendiri. Sehingga dapat berkembang secara individu.

Sejarah Sistem Ekonomi Kapitalis

Fakta kapitalisme sudah ada di dunia ini jauh lebih dulu sebelum adanya buku Adam Smith.

Foto by Pexels

Paham ini lahir pada tahun 1648 dan mulai dikenal dengan adanya Perjanjian Westphalia sebagai tanda berakhirnya 30 tahun perang yang terjadi antara Katolik dan Protestan di Eropa.

Di dalam perjanjian dituliskan bahwa negara yang sudah merdeka tergolong ke dalam negara yang otoritas politiknya tidak diatur oleh pihak gereja. sejak saat itu, wilayah kekuasaan Paus hanya terjadi di ruang lingkup gereja saja.

Pemikiran tersebut dipengaruhi oleh rasionalisme yang kemudian menguatkan paham kapitalisme. Setelah itu, masyarakat percaya bahwa nasib seseorang harus ditentukan oleh individu masing-masing tersebut. Sehingga mereka merasa bahwa setiap individu berhak mendapatkan kebebasan. Dari situlah mulai muncul sistem ekonomi kapitalis yang berkembang hingga saat ini.

Pro dan Kontra Kapitalisme

Dalam sebuah negara tak ada yang sepenuhnya setuju dengan sistem ekonomi di negaranya Pro dan kontra selalu menyertai kapitalisme. Di negara dengan sistem kapitalis sekalipun terdapat masyarakat yang kontra terhadap kapitalisme.

Pro Kapitalisme

Bagi pro kapitalisme menganggap bahwa sistem ekonomi tersebut sangat ideal. Karena kebebasan ekonomi dalam kapitalisme mengarah kepada kebebasan politik. Kapitalisme juga dianggap sebagai satu-satunya cara yang masuk akal untuk mengatur masyarakat.

Menurut mereka, negara yang memiliki alat produksi bisa bersikap otoriter. Sistem ekonomi sosialisme, komunisme, tidak akan berhasil selain kapitalisme. Di sisi lain, pro kapitalisme menyetujui jika sumber daya alam digunakan sebesar-besarnya agar menghasilkan lebih banyak modal yang banyaknya. Mengingat dampak dari kapitalisme yaitu kerusakan lingkungan.

Mereka percaya bahwa persaingan antar perusahaan menguntungkan konsumen. karena harga produk akan lebih terjangkau, meski mendorong para buruh bekerja lebih keras untuk mencapai impian mereka. Mereka cenderung tak perduli tentang ketidaksetaraan. Bahkan mereka beranggapan bahwa orang kaya itu lebih produktif.

Kontra Kapitalisme

Orang yang kontra menganggap sistem ini tidak manusiawi karena kapitalisme merusak sumber daya alam, eksploitatif, tidak berkelanjutan, serta anti demokrasi. Kelompok anti kapitalisme berpendapat bahwa ciri kapitalisme adalah kemiskinan di tengah kelimpahan.

Penderitaan dan kekerasan yang luar biasa telah dipaksakan kepada kelas pekerja. Para pekerja tak ada pilihan lain, selain menjual tenaga mereka, dan kapitalisme menekan dengan “kejam”. Hal tersebut ditulis oleh Karl Marx, dalam Capital, Volume 1: A Critical Analysis of Capitalist Production.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis

Kapitalisme merupakan suatu peradaban yang menciptakan sebuah paham dan kemudian menjadi gaya hidup. Sistem ekonomi tersebut memberikan kebebasan bagi individu untuk mempunyai sumber daya.

Foto by pexels

Dari Persaingan tiap individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, atau persaingan antar badan usaha dalam mencari laba. Berikut beberapa ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis:

1 Mementingkan Diri Sendiri

Setiap orang mempunyai kebebasan untuk bersaing dalam bisnis dengan menggunakan metode-metode apapun guna mendapatkan laba yang tinggi. Dalam hal ini, semua kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan untuk kepentingan tiap individu tertentu.

2 Hak Milik Perseorangan Diakui

Di negara yang menggunakan sistem ekonomi kapitalis, memberikan kebebasan untuk rakyatnya dalam menimbun kekayaan pribadi tanpa memperdulikan posisi orang lain yang tidak mempunyai kemampuan dalam melakukan hal yang sama.

3 Kebebasan Penuh terhadap Semua Kegiatan Ekonomi

Memberikan kebebasan secara penuh kepada masyarakatnya dalam melakukan segala kegiatan ekonomi. Intervensi dari pihak pemerintah sangat dibatasi. Pemerintah hanya berperan sebagai penyedia fasilitas saja. karena itu, semua pemilik bisnis dan masyarakat umum bisa melakukan semua kegiatan ekonomi dengan lancar bebas.

4 Bebas Berkompetisi

Memberikan kebebasan kepada para pelaku usaha dalam melakukan persaingan di pasar. Persaingan tersebut dapat terjadi antara pelaku bisnis, dimana mereka akan berlomba-lomba dalam memberikan produk yang berkualitas kepada para pembeli. Begitupun sebaliknya, para pembeli dapat saling bersaing dalam memperoleh harga terbaik.

5 Harga Sebagai Penentu

Sistem ekonomi kapitalis menerapkan mekanisme pasar yang bertugas dalam menentukan harga keseimbangan antara permintaan dan penawaran suatu produk atau jasa. Apabila terjadi penurunan harga yang cukup rendah, maka negara diminta untuk tidak ikut campur. karena, mekanisme pasar akan menentukan harga keseimbangan baru dengan sendirinya.

Dapat disimpulkan bahwa negara mempunyai peran yang sangat sedikit dan hanya berperan sebagai keamanan serta ketertiban, menentukan hak kekayaan pribadi, dan juga menjaga persaingan tanpa adanya hambatan. Berbeda dengan sistem ekonomi klasik yang berfokus pada perilaku ekonomi masyarakat.

Contoh Sistem Ekonomi Kapitalis

Ada banyak sekali contoh dari sistem ekonomi ini yang akan kita jumpai di pasaran. Salah satu yang paling terlihat adanya eksploitasi sumber daya alam emas yang terjadi di Papua.

Foto by Pexels

Sangat disayangkan karena eksploitasi yang terjadi di Papua dilakukan oleh perusahaan besar yang berasal dari berbagai negara. Kita tentu mengetahui perusahaan tersebut, Freeport. Kegiatan eksploitasi ini terjadi karena adanya perjanjian yang disepakati oleh perusahaan Freeport dan pihak pemerintah Indonesia di masa orde baru.

Adapun contoh lain dari bentuk kapitalisme yang terjadi di negara Indonesia yaitu semakin banyaknya pusat perbelanjaan seperti Mall, Supermarket, Minimarket, Pasar Modern, dan banyak lagi. Bisa dilihat bahwa di setiap daerah di Indonesia pasti ada mall besar, dimana pusat perbelanjaan tersebut semakin menggerus eksistensi pasar tradisional.

Kenapa mall lebih digemari masyarakat dibandingkan dengan pasar tradisional? Karena mall atau pusat perbelanjaan modern menawarkan kenyamanan, ragam pilihan, hingga kemudahan dalam berbelanja. itu yang membuat masyarakat lebih memilih untuk berbelanja disana.

BIarpun sejak Corona19 ada perubahan gaya berbelanja, dari tradisional sampai ke online tetap perusahaan yang mempunya modal besar lebih diuntungkan dan lebih maju.

Dapat di simpulkan bahwa pihak pengusaha yang mempunyai modal besar akan semakin kaya dan mudah dalam mendapatkan laba. Sedangkan orang yang berada di ekonomi rendah akan semakin miskin dan tidak punya lapak untuk menjual barang atau jasanya.

Dampak Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis berorientasi pada laba dan cara produksi secara individu atau hak milik perorangan. Itu berarti pasar bebas menjadi pihak yang berperan dalam menentukan harga dan jasa pelayanan di dalamnya.

foto by unsplash-

Pandangan masyarakat negara barat biasanya rasionalistik, metarialisme, dan juga liberalisme. Karena itu, negara-negara bagian barat umumnya menggunakan sistem ekonomi kapitalis di negaranya. karena, sistem ekonomi ini sangat erat kaitannya dengan pandangan hidup atau paham rasionalisme, materialisme, dan juga liberalisme.

Masyarakat dengan sistem ekonomi kapitalis dituntut untuk menjadi individu yang otonom, kreatif, independen, dan dapat memperjuangkan sejarah hidup mereka sendiri. Masyarakat kapitalis harus bisa berpikir bebas.

Sistem ekonomi kapitalis memiliki dampak positif bagi suatu negara.

  • Dampak positif yang pertama yaitu mendorong aktivitas ekonomi secara maksimal. Persaingan bebas yang muncul akan menciptakan produksi serta harga yang wajar dan rasional.
  • Kemudian, sistem ekonomi kapitalis juga bisa mendorong pelaku ekonomi dalam mencapai prestasi bisnis yang baik.

Sistem ekonomi ini juga memiliki dampak negatif bagi suatu negara.

  • Yang pertama yaitu akan terjadi penumpukan harta yang kemudian memunculkan sifat individualisme yang terlalu berlebihan. Seperti yang kita ketahui bahwa di dunia kapitalis semua orang akan berlomba dalam bersaing dan mendapatkan keuntungan yang besar. karena itu, apabila Anda tidak memiliki semangat semacam itu, maka Anda akan tertindas karena miskin.
  • Sifat kerjasama antar masyarakat menjadi berkurang. Sebab, semua orang mengarah kepada keuntungan individual. karena itu, otomatis kerjasama sosial akan menghilang secara perlahan. Dengan hal terjadi, akan terciptanya kemiskinan dalam sistem yang kapitalistik terutama dalam praktis paradigmatik pasar-bebas yang secara jelas dijelaskan pada buku Ekonomi Cukup-Kritik Budaya Pada Kapitalisme.

Pilar-Pilar yang Digunakan dalam Sistem Ekonomi Kapitalis

Berikut ini pilar-pilar yang ada di dalam sistem ekonomi kapitalis.

Private Property

Mereka akan menjamin bahwa semua individu dapat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka dari berbagai sumber daya yang tersedia secara legal. Mereka juga akan mengadakan berbagai perjanjian yang berkaitan dengan hak alamiah tanpa adanya intervensi dari pihak pemerintah.

Pemberian hak kepemilikan pada harta kekayaan di dalam sistem ekonomi ini memiliki tujuan supaya setiap orang dapat memperoleh berbagai keuntungan atas kerja keras mereka. setiap individu dibebaskan untuk mengambil semua keuntungan dan memberikannya kepada ahli waris ketika mereka sudah meninggal.

Ekonomi kapitalis juga memungkinkan munculnya lalu lintas pertukaran yang sangat tinggi. Karena setiap individu memiliki hak atas kepemilikan barang atau produknya sebelum barang tersebut berpindah ke tangan orang lain.

Individualisme Ekonomi

Individualisme ekonomi disini berarti tidak adanya campur tangan dari pemerintah. akan tetapi hal tersebut justru akan menimbulkan adanya individualisme dalam hal perekonomian. Pemerintah hanya akan membatasi aktivitas tertentu yang berkaitan dengan ekonomi.

Persaingan Pasar Bebas

Prinsip kerja dari sistem ekonomi kapitalis pada dasarnya adalah meningkatkan persaingan yang ada di pasar. Persaingan akan terjadi apabila para pelaku usaha mempunyai produk yang sama atau dua pembeli yang menginginkan produk yang sama, dan para pekerja yang menginginkan posisi yang sama.

Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis

a. Kelangkaan Sumber Ekonomi

Kelangkaan ini terjadi akibat adanya benturan ekonomi antar kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas. tapi terkendala dengan keterbatasan barang yang dimiliki. Sehingga para pemilik usaha akan terus menambah jumlah produksi dan jasa sebanyak mungkin supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

b. Pandangan terhadap Nilai Suatu Produk

Value atau nilai merupakan saran yang penting untuk melihat fungsi suatu barang ataupun jasa. Selain itu, value juga dapat digunakan untuk menentukan kemampuan konsumen dan juga produsen.

Terdapat 2 kategori nilai barang ataupun jasa. pertama adalah nilai yang berkaitan dengan nilai guna suatu barang untuk tiap individu atau biasa disebut juga sebagai nilai guna (utility value). Nilai ini mempunyai keterkaitan dengan nilai suatu barang terhadap barang yang lain. Nilai tersebut sering juga disebut sebagai nilai tukar (exchange value).

Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu.

Sumber;

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *