Mengenal Apa itu Kaizen dari Pengertian, Manfaat dan Tahapan Pelaksanaan

Apakah kamu tahu apa itu kaizen? Kaizen merupakan filosofi bisnis yang dikembangkan di Jepang sekitar tahun 1950-an.

Sebagaimana lazim diketahui, filosofi kerja yang berasal dari Jepang memang kerap diadaptasi oleh banyak perusahaan di dalam kantor ataupun pabriknya. Kaizen menjelma menjadi keharusan di dalam lingkungan kerja karena denga konsep kaizen ini maka mempengaruhi mutu kerja.

Dalam artikel kali ini saya akan membahas Apa itu Kaizen penerapan filosofi yang berasal dari negeri sakura. mari kita Simak.

Apa itu Kaizen?

Apa itu Kaizen? Kaizen berasal dari bahasa jepang yang memiliki arti “Kai” yaitu perubahan dan “Zen” yaitu kebijaksanaan diman konsep ini pertama kali ditemukan oleh Masaaki Imai, yang dikenal dan populer karena karya tentang manajemen mutu, hal ini membuat Kaizen di negara Jepang menjadi teknik untuk penerapan dan peningkatan keterampilan manajemen dan juga mendorong pertumbuhan secara pribadi.

Memiliki konsep yang dikenal dengan prinsip “satu menit” dengan tujuan memperbaiki diri dan teknik dari Kaizen ini digunakan oleh orang-orang di jepang untuk mengalahkan kemalasan dan juga penyelesaian pekerjaan, mereka yang ingin melakukan kaizen ini harus memiliki komitmen untuk melakukan aktivitas setidaknya selama satu menit dan dilakukan secara berulang diwaktu yang sama

Konsep kaizen ini digunakan juga di dalam perusahaan otomotif dari jepang yaitu toyota production system, setelah menggunakan kaizen di dalam perusahaan, karena itu toyota mampu bersaing dengan produsen otomotif ternama lainnya.

Baca Juga : Apa itu Brainstorming : Pengertian, Beserta Tujuan dan Cara Melakukannya

Manfaat Kaizen

Dengan pemilihan konsep Kaizen ini perusahaan akan diajarkan untuk memiliki mindset yang tidak cepat untuk berpuas diri.

Namun perusahan harus selalu membuat suatu perkembangan kecil yang berkelanjutan seperti, meningkatkan produktivitas, menjaga keamanan fasilitas perusahaan, menjaga kualitas produk, hemat biaya, komunikasi yang lebih baik, memotivasi para pekerja, kepuasaan pelanggan yang lebih tinggi

Prinsip Kaizen

Menurut Wellington (1998) budaya kaizen, prinsip-prinsip budaya kaizen dalam suatu perusahaan harus seperti.

1 Fokus pada pelanggan,

Pandangan jangka panjang pada kebutuhan pelanggan menjadi fokus yang penopang Kaizen, dimana di dalam Kaizen penting untuk melakukan segala secara absolut tanpa boleh diubah harus selalu diarahkan pada kepuasaan pelanggan dan sebuah perusahan harus menyediakan produk mutu tinggi dan kepuasan yang tidak tertandingi

2 Melakukan Perbaikan Terus Menerus,

Dengan perbaikan berhasil diimplementasikan, dengan tujuan sebuah keberhasilan yang dicapai akan menjadi patokan bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan yang berorientasi pada suatu profitabilitas, tetapi standarisasi hari ini akan berubah sampai ada pekerja yang mampu untuk menemukan sebuah cara baru yang lebih efektif dan juga efisien.

3 Mengakui Suatu Masalah Secara Terbuka,

Mengakui suatu masalah secara terbuka, setiap perusahaan atau pribadi pasti memiliki masalah tersendiri namun jika melakukan perkuat budaya yang mendukung secara tepat , konstruktif, tidak bersifat konfrontasi sehingga tidak saling menyalahkan dan setiap tim kerja mendapatkan suara untuk mengemukakan masalah yang terjadi secara terbuka

4 Mendorong keterbukaan,

Mendorong keterbukaan akan penerapan strategi kaizen ini, Dengan keterbukaan setiap karyawan memilki ruang yang lebih leluasa untuk berkomunikasi yang membitikan komunikasi yang semakin hidup dan juga dapat mendorong sebuah keterbukaan

5 Menciptakan tim kerja

Penciptaan tim kerja dimana setiap individu dalam suatu perusahaan menjadi tim anggota tim kerja dan pekerja akan selalu dikaitkan dengan tim lintas fungsional

6 Mengelola Proyek Melalui Tim Lintas Fungsional

Mengelola proyek melalui tim lintas fungsional, setiap keterampilan dan juga ide terbaik untuk mengelola sebuah perusahaan dapat dengan efisien dan menyangkut disiplin akan ilmunya sendiri dan fungsi yang perlu terwakilkan oleh sebuah tim sejak awal akan dipengaruhi proyek-proyek. Melalui hal tersebut sebuah keterampilan dalam mencari sebuah sumber tim untuk tim lintas fungsional ada membayangkan terlebih dahulu.

7 Pengembangan Proses Hubungan yang Tepat

Pengembangan proses hubungan yang tepat, dimana suatu faktor primer dalam Kaizen ini merupakan penekanan pada proses manajemen sebuah perusahaan yang memperhatikan dan mendorong untuk mencapai sasaran yang dituju dengan menjalin harmoni melalui komunikasi yang baik dimana baik di antara para konsumen juga para pekerja.

8 Mengembangkan disiplin pribadi

Mengembakan dispilin, dimana penerapan disiplin pribadi menjadi perlu dengan tujuan untuk pengendalian diri dan pada umumnya banyak orang yang belum siap untuk mengorbankan aspek lain seperti (keluarga, sosial) untuk kepentingan perusahaan.

9 Memberikan Informasi kepada Setiap Pekerja

Memberikan informasi kepada setiap pekerja, dimana semua pekerja perusahaan perlu untuk mendapat informasi yang tepat mengenai permasalahan yang ada pada perusahaan, ditujukan untuk setiap pekerja perusahaan dapat mampu untuk selalu berpikir untuk memecahkan setiap masalah yang ada di dalam perusahaan.

10 Membuat Setiap Pekerja Menjadi Mampu

Membuat setiap pekerja menjadi mampu, dimana setiap pekerja di beri bekal akan keterampilan dan juga peluang untuk menerapkan suatu informasi yang diberikan melalui pelatihan pada berbagai keterampilan, semua di dorongan, bertanggung jawan dalam mengambil keputusan.

Faktor Kaizen

Berikut ada beberapa faktor yang memiliki pengaruh akan keberhasilan akan penerapan budaya kaizen antara lain,

Team Work, Personal Discipline, Improved morale (peningkatan moral), quality circle (kualitas lingkaran), Suggestion for Improvement (saran untuk perbaikan),

Konsep Kaizen

Konsep kaizen Memiliki teknik manajemen yang menekanan pada suatu perbaikan kualitas secara berkesinambungan yang melibatkan semua pihak dengan biaya yang rendah, berikut konsep-konsep dari Kaizen yang dikenal dengan beberapa teknis seperti,

1 PDCA (plan, do, check, dan action)

Pada langkah awal Kaizen menerapkan siklus dari PDCA yang terdiri dari plan, do, check, dan action yang sebagai sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari Kaizen dan hal ini akan berguna dalam mewujudkan suatu kebijakan untuk memelihara dan memperbaiki serta menaikan standar.

Siklus dari PDCA menerapkan suatu perubahan yang berguna untuk meningkatkan suatu proses yang merajuk pada fungsi dari perbaikan, dimana siklus dari PDCA ini menerapkan suatu standarisasi yang berguna untuk mencapai suatu kestabilan dari proses dan keterkaitan dengan fungsi pemeliharaan.

2 Konsep QCD (Quality, Cost, and Delivery)

Yang kedua ini tidak boleh terlupakan karena terdiri dari quality, cost dan delivery atau mutu, biaya, dan pelayanan. Kaizan membicarakan ketiga hal-hal tersebut, dimana ini merupakan nilai paling utama dan kita ketahui bahwa kaizen berorientasi pada proses.

Prosesnya dianggap benar maka hasil yang diperolehnya akan baik sama seperti dengan biaya kaizen yang dapat menekan biaya dari produksi suatu produk, begitu juga dengan pelayanannya jika semua dapat dilakukan dengan benar maka segala hal akan berjalan dengan lancar.

3 Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri)

Konsep 3M ini diciptakan dan dibentuk dengan tujuannya mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu dan juga mengurangi efisiensi biaya.

  • Kata Muda disini diartikan dengan pengurangan pemborosan atau suatu kesia-siaan.
  • Mura disini didefinisikan dengan tidak rataan, kekurangan dari stabilitas dan aliran.
  • Muri disini diartikan dengan mengurangi ketegangan.

Gerakan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke)

Gerakan 5S ini memiliki dasar pada proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan, kebersihan, dan kedisiplinan di tempat kerja, konsep gerakan 5S yang terdiri dari seiri, seiton, seiso seiketsu, dan shitsuke ini merupakan kebudayaan tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar.

Dan gerakan 5S ini merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan mentalitas dasar dari pekerja, termasuk dari cara berpikir dan bertindak yang di dalam pelaksanaan kerja sehari-hari serta sikap yang akan menunjukan penerapan pada sistem manajemen suatu perusahaan. Berikut penjelasan dari 5s.

Seiri (ringkas),

Mengatur segala sesuatu dengan memilah sesuai dengan acuan dan prinsip tertentu dan hal ini memiliki arti untuk membedakan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan serta membuang yang tidak diperlukan, serta mencari hal-hal menghilangkan penyebab tersebut hingga tidak menemukan adanya penimbulan masalah

seiton,

Artinya penyimpan barang di tempat yang tepat atau menata letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan yang mendesak. cara ini juga menjadi cara untuk menghilangkan waktu proses dari pencarian jika suatu barang disimpan di tempatnya semua untuk mutu dan keamanan, hal ini diperlukan tempat kerja yang tertata dan rapi

seiso,

Artinya membereskan barang-barang yang ada sehingga menjadi bersih. Hal ini memiliki arti untuk membersihkan sampah, kotoran, dan benda-benda asing dan hal-hal lain yang membuat kotor atau berantakan, melakukan pembersihan sebagai suatu bentuk kerapihan tempat kerja dan jauh dari adanya cacat.

Seiketsu,

Artinya memiliki prinsip untuk selalu mengusahakan agar tempat kerja yang sudah baik dan selalu terpelihara dimana tempat kerja yang terawat. hal seperti kerawanan dan penyimpangan dapat cepat untuk terdeteksi, sehingga berbagai masalah dapat dicegah dengan sedini mungkin

Shitsuke,

Nilai terakhir Shitsuke dimana merupakan metode yang biasa digunakan untuk memotivasi para pekerja agar terus menerus melakukan dan ikut serta dalam suatu kegiatan perawatan dan aktivitas perbaikan serta membuat pekerja menjadi terbiasa untuk menaati aturan yang ada.

Tahapan Pelaksanaan Kaizen

Kaizen merupakan suatu event atau agenda untuk selalu melakukan improvement pada area-area tertentu dan juga dengan sasaran tertentu, dimana dengan adanya Kaizen ini perlu adanya perencanaan pada tempat dan juga waktu tertentu dengan tahapan dari pelaksanaan kaizen seperti berikut,

  • Menentukan Masalah atau are.
  • Menentukan Tujuan dan Sasaran.
  • Membentuk Tim.
  • Memberikan Training tentang Kaizen.
  • Melakukan Pengukuran.
  • Melakukan Root Cause Analysis.
  • Melaksanakan Tindakan perbaikan.
  • Memeriksa Hasil.
  • Standarisasi.
  • Follow up atau penindak lanjutan.
  • Celebrate dan mengulang kembali siklus.

itulah pengertian, manfaat, prinsip, faktor, konsep, dan tahapan pelaksanaan dari Kaizen yang dapat membantu kamu untuk lebih memahami serta memaknai metode kerja Kaizen. Melalui pengertian, manfaat, prinsip, faktor, konsep, dan tahapan pelaksanaan dari Kaizen diharapkan kamu dapat memahami makna-makna yang ada

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengertian kamu.

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia
Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *